Jenewa, (ANTARA News) - Krisis kemanusiaan yang besar terungkap di Sri Lanka utara, saat sekitar 250.000 orang terperangkap dan "ratusan" orang tewas dalam pertempuran besar, kata Palang Merah Internasional, Selasa, seperti dikutip AFP.Fasilitas medis di daerah Vanni dilimpahi dengan "ratusan orang yang tewas dan sejumlah orang yang terluka" saat serangan pemerintah terakhir di wilayah pemberontak Macan Tamil, kata Komite Palang Merah Internasional (ICRC)."Sudah tiba waktunya untuk mengambil tindakan menentukan dan menghentikan pertumpahan darah, jika tidak, akan terlambat," kata Jacques de Maio, Kepala Operasi ICRC untuk Asia Selatan. "Orang-orang terperangkap dalam tembak-menembak, rumah sakit dan mobil ambulans telah terkena tembakan dan beberapa pekerja bantuan terluka ketika mengevakuasi orang yang terluka."Dalam pernyataan mengenai "krisis kemanusiaan besar yang terungkap", ICRC mengatakan diperkirakan seperempat juta orang tidak dapat melarikan diri dari tempat seluas 250 km2 itu dan tidak bisa menemukan perlindungan dari pertempuran."Kekerasan telah mencegah ICRC untuk beroperasi di kawasan tu," de Maio menambahkan."Ketika perang usai, kami mungkin akan melihat korban yang tak terhitung jumlahnya, kecuali warga sipil memang dilindungi dan hukum kemanusiaan internasional dihormati di semua keadaan."ICRC minta dengan sangat pada kedua belah pihak untuk membolehkan warga sipil meninggalkan zona pertempuran.Tentara yang didukung oleh tank dan bantuan udara berperang untuk merebut 30 Km sepanjang tepi laut itu, satu-satunya wilayah yang masih dikuasai oleh Macan Pembebasan Tamil Eelam yang sekarang mundur.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009