Mataram (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus menggali potensi musik tradisional yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat, melalui "Program AKSILARASI (Aksi, Selaras dan Sinergi)" untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Program ini untuk mendukung destinasi skala prioritas yang telah ditetapkan pemerintah pusat, yakni Mandalika, Labuhan Bajo, Borobudur, Danau Toba dan Likupang," kata Subkoordinator Seni Musik Tim Teknis Aksilarasi Kemenparekraf Prima Eka Dectyana, saat acara diskusi di "Halaman Belakang Antara Biro NTB " di Mataram, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa program itu dilaksanakan dalam jangka panjang untuk mendukung pengembangan lima destinasi pariwisata skala prioritas, termasuk Lombok, dengan adanya Mandalika. Pada tahun kedua ini fokus untuk mengembangkan potensi musik tradisional untuk produksi dan di tahun ketiga lebih pada tata kelola dan tahun berikutnya fokus untuk keberlanjutan dari produk musik tradisional yang telah dikolaborasikan dengan musik modern untuk kesejahteraan masyarakat.

"Kegiatan Aksilarasi adalah pengembangan melalui sinergi pendampingan di bidang musik, film, seni rupa dan fotografi, di antaranya para pelaku usaha dan perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi kreatif dan bisa dampak pada kesejahteraan masyarakat yang terkait," katanya.

Staf Direktorat Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf Eka Rangga Perwira mengatakan, selain pariwisata harus berkembang, Bapak Preseden Jokowi juga berharap supaya ekonomi kreatif dengan pendekatan komunitas bisa berkembang.

"Warga diharapkan bisa mengembangkan kreativitas seni dan budaya yang dimiliki," katanya.

Menurutnya, seni musik Lombok memiliki karakter khusus dan memiliki daya jual yang tinggi di dunia musik, seperti musik Cilokak dan Gendang Belek, sehingga program dari Kemenparekraf ini diharapkan bisa mengembangkan potensi musik tradisional tersebut.

"Musik Lombok memiliki potensi pasar yang cukup besar. Semoga program ini menggerakkan generasi muda untuk lebih bisa mengembangkan potensi musik tradisional tersebut," katanya.

"Musik Lombok ini bisa mendunia ketika dikolaborasikan dengan musik moderen tanpa mengubah dari karakter musik tradisional tersebut," katanya.

Tim Kreatif Lokal NTB Lalu Chandra Yudistira mengatakan dirinya menyambut baik program Aksilarasi, terlebih NTB saat ini menjadi sorotan dunia dengan adanya Ajang MotoGP Mandalika.

"Ini sangat bermanfaat untuk pengembangan musik di Lombok," katanya.

Dengan adanya program tersebut, pemerintah telah mulai memperhatikan keberadaan seniman musik tradisional yang menjadi bagian dari pengembangan pariwisata.

"Banyak hal positif dengan adanya kegiatan ini untuk kemajuan musik tradisional di NTB," katanya.

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022