"Identitas korban diketahui bernama Novan, warga Tembok Gede, Surabaya," kata Kapolsek Sukolilo AKP Tarso, Sabtu siang.
Akibat perampokan tersebut, motor kesayangan korban dibawa lari perampok. Tidak hanya itu, teman wanita korban bernama Vita, warga Tambak Asri juga dibawa kabur.
Kini, korban menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan. Sebab, korban menderita luka parah di punggung karena terkena sabetan celurit pelaku.
Kasus perampokan itu bermula ketika korban berboncengan dengan Vita hendak pergi ke rumah neneknya di kawasan Labang. Mereka memilih lewat jembatan Suramadu dibandingkan naik fery meski sudah malam.
Disamping bisa mempercepat waktu, juga rumah neneknya lebih dekat lewat Suramadu daripada pelabuhan Kamal. Awalnya, perjalanan mereka aman-aman saja. Bahkan, di tengah perjalanan mereka sempat bersenda gurau.
Namun, sesampai di lokasi korban langsung diserang oleh perampok dari belakang. Mendapat serangan mendadak, korban tidak bisa berbuat banyak. Akhirnya, korban terjatuh setelah celurit mengenai bagian punggung.
Korban langsung terjatuh terkena batu. Akibatnya mulut korban terluka. Mengetahui mangsanya jatuh, pelaku langsung mengambil motor korban. Tidak hanya itu, pelaku juga membawa kabur Vita.
"Setelah kejadian ini, saya melaporkan peristiwa yang baru saya alami pada petugas yang berjaga di pos Petapan untuk ditindaklanjuti agar pelakunya ditangkap," kata Novan saat dikonfirmasi wartawan.
Atas kejadian itu, Kapolsek Sukolilo AKP Tarso mengingatkan pada warga agar hati-hati jika melintas di jalan akses Suramadu.
"Akses Suramadu merupakan titik rawan, baik kecelakaan lalu lintas maupun tindak kejahatan. Kerawanan ini utamanya mengancam para pengendara motor pada malam hari," katanya menjelaskan.
Perampokan di Suramadu kali ini bukan kali pertama, akan tetapi yang kesekian kalinya dari berbagai kasus perampokan yang terjadi di wilayah itu.
Kali pertama perampokan di jalur akses tol yang menghubungkan Pulau Madura dan Pulau Jawa ini terjadi pada tanggal 17 Juni 2009 Rabu malam sekitar pukul 21.30 WIB di kawasan sebelah utara pintu tol Suramadu, tepatnya di kampung Sekar Bungoh, Desa Labang, Bangkalan.
Selanjutnya kasus demi kasus perampokan terjadi, termasuk salah seorang anggota DPRD asal Bali I Made Adi Wirawan menjadi korban.
Akses jalan yang sepi dan lampu penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang akses tol Suramadu ini yang kurang, memberikan peluang bagi pelaku tindak pidana kejahatan untuk melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
Aparat kepolisian setempat sudah melakukan berbagai upaya antisipasi dengan meningkatkan penjagaan selama 24 jam di sekitar tol jembatan Suramadu, akan tetapi hingga kini masih terjadi.
(KR-ZIZ/M026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011