Jakarta (ANTARA News) - Ratusan massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menuntut pemerintah Denmark agar menyampaikan permintaan maafnya pada umat Islam di seluruh dunia atas pemuatan karikatur Nabi Muhammad di salah satu harian setempat. "Ada dua pilihan yang kami tawarkan permintaan maaf dari Anda (pemerintah Denmark) atau kami akan melakukan aksi yang lebih keras dari apa yang anda lakukan selama ini," kata Koordinator Lapangan (korlap) Agus Supriatna, dalam orasinya di depan kantor Kedutaan Besar Denmark di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin. Para pengunjukrasa juga menuntut kepada pemerintah Denmark untuk menghukum pelaku penghinaan terhadap Rosullullah SAW. Menurut Agus, penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW sama halnya menjadi musuh umat Islam di seluruh dunia untuk selama-lamanya. "Kalau tidak segera meminta maaf, media massa seluruh dunia hari ini sudah memberitakan Kedutaan Besar Denmark dan Norwegia di Suriah dirusak. Apa hal itu ingin terjadi lagi?," teriaknya dalam orasi. Orasi dari beberapa fungsionaris partai berlambang bulan sabit dan padi tersebut terus berlangsung secara bergantian. Demikian pula, sampai pukul 11.45 WIB massa PKS masih terus berdatangan ke Menara Rajawali yang berada di kawasan Kuningan. Selain aktifis PKS dalam aksi itu tampak juga beberapa pelajar SMA yang mengenakan seragam sekolahnya ikut melakukan aksi unjukrasa. Dalam melakukan aksinya massa juga menerikan yel-yel agar pemerintah Denmark, meminta maaf. Para pengunjuk juga memakai atribut PKS. Sedangkan beberapa poster dan spanduk yang mereka bawa antara lain bertuliskan "Do Apology, Prime! or Fight Moslems", "Apologize for Disgrace of Prophet Muhammad SAW", dan banyak lagi tulisan yang berisi hujatan kepada pemerintah Denmark. Akibat aksi itu arus lalu lintas dari berbagai arah di sekitar Kuningan mengalami kemacetan. Sementara puluhan petugas kepolisian membuat pagar betis di depan pintu masuk utama menara Rajawali. (*)
Copyright © ANTARA 2006