Kolaka, Sultra (ANTARA News) - Petugas telah berhasil mengevakuasi sebanyak 90 penumpang feri KMP "Windu Karsa" yang tenggelam di Perairan Pulau Sambalina atau Teluk Mekongga, Sulawesi Tenggara, di Mapolres dan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka.

"Dua orang dari 90 korban penumpamng feri tersebut dinyatakan meninggal," kata Kepala Cabang ASDP Bajoe, Andi Mashuri, di Kolaka, Sabtu.

Ia mengatakan, sesuai manifes jumlah penumpang KMP Windu Karsa yang berangkat dari Pelabuhan Feri Bajoe, Sulawesi Selatan, sekitar pukul 14.00 Wita, sebanyak 92 orang -- (ralat berita sebelumnya jumlah penumpang sekitar 500 orang) --, yang terdiri atas penumpang umum 71 orang, diantaranya 20 orang sopir kendaraan roda empat ditambah dengan 21 orang ABK.

Ia mengatakan, hingga saat ini jumlah penumpang yang selamat dan dievakuasi sebanyak 88 orang ditambah dua orang meninggal dunia, yakni Hj Lina - (ralat berita sebelumnya nama Haslina) -- dan satu orang laki-laki yang tidak memiliki identitas.

Ia menambahkan, tim gabungan dari Basarnas, ASDP, Polri, TNI, dan Syahbandar hingga saat juga masih melakukan pencarian dua korban lainnya di lokasi kejadian tenggelamnya feri milik PT Bukaka Lintas Tama itu.

"Kami juga mendirikan Pos Terpadu untuk melayani para korban," ujarnya, seraya mengatakan, para korban saat ini sedang dievakuasi di Mapolres Kolaka untuk didata kembali dan sebagian lagi dievakuasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kolaka untuk mendapat perawatan bagi korban bagi mengalami trauma dan luka-luka ringan.

Sementara itu, Pimpinan ASDP Kolaka pada konfrensi pers di Kolaka mengatakan, KMP Windu Karsa tenggelam di Perairan Pulau Sambalina atau Teluk Mekongga pada Jumat malam 21.30 Wita.

Ia mengatakan, data awal yang diterima dari pihak ASDP Bajoe sesuai manifest jumlah penumpang umum sebanyak 51 orang.

"Jumlah penumpang umum ini belum termasuk penumpang yang berada di dalam mobil," ujarnya.

Sedangkan, muatan barang terdiri dari kendaraan roda dua sebanyak lima unit, kendaraan roda empat jenis sedan sebanyak tujuh unit dan jenis truk ukuran sedang dua unit dan truk ukuran besar 11 unit.

"Ini baru data awal yang kami terima dari pihak ASDP Bajoe, sedangkan jumlah ABK yang berada di atas kapal itu sebanyak 21 orang," ujarnya

Mengenai penyebab tenggelamnya KMP Windu Karsa, Topo mengatakan, belum mengetahui secara jelas karena panggilan darurat yang diterima pihaknya dari PT Bukaka Lintas Tama sekitar pukul 23.30.

"Sampai saat ini kami belum mengetahui secara pasti penyebab tenggelamnya feri ini, dan kami masih memeinta keterangan dengan kapten kapal KMP Windu Karsa," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang korban penumpang KMP Windu Karsa, Cagge, warga asal Soppeng (Sulsel), menceritakan, penyebab awal tenggelamnya feri tersebut karena diduga bocor, sehingga air laut dengan cepat masuk ke dalam kapal.

"Kondisi kapal memang dalam keadaan bocor pada bagian lambung kanan, dan kapal dengan cepat kemasukan, sehingga tengelam," katanya.

Sebelumnya proses evakuasi korban penumpang KMP Windu Karsa dilakukan tim gabungan dengan menggunakan kapal cepat KM Marina, kapal penyeberangan dari Bajoe-Kolaka yakni KMP Musima, KMP Citra Mandala Abadi dan KMP Tuna.

Peristiwa tenggelamnya feri di Perairan Kolaka juga pernah terjadi pada tahun 1998, yakni KMP Rahmat Buhari yang sedang dalam perjalanan dari Bajoe-Kolaka, dengan korban penumpang meninggal sebanyak 89 orang.

(L004/F002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011