Portillo, presiden Guatemala dari 2000 sampai 2004, dituduh terlibat pencucian 70 juta dolar melalui bank AS.
"Pengadilan ini telah sepakat untuk menolak banding Alfonso Antonio Portillo Cabrera dan akibatnya ekstradisi ke Amerika Serikat dipegang teguh," kata Alejandro Maldonado Aguirre, ketua pengadilan.
Tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk ekstradisi, yang juga harus disetujui oleh Presiden Alvaro Colom.
Pengadilan merekomendasikan bahwa Portillo, saat ini di bawah tahanan rumah, dipindahkan ke pusat penahanan sampai Colom membuat keputusan tentang kasus tersebut.
Satu dewan hakim federal di New York yang memohon Portillo diekstradisi pada Januari, mengklaim ia dan tim konspirator Guatemala menggelapkan dana publik dan menyembunyikan uang dalam rekening bank di luar negeri.
Dewan hakim AS mendakwa Portillo, 59 tahun, juga mencuci uang melalui rekening Eropa dan Prancis dan jaksa sedang menyelidiki tuduhan tersebut.
Pada Mei, satu pengadilan Guatemala menolak tuduhan-tuduhan dari Kementerian Publik negara itu bahwa mantan kepala negara mencuri dana 15 juta dolar dari militer pada tahun 2001.
Portillo, yang saat menjabat menjanjikan untuk mendistribusikan kekayaan di negara Amerika Tengah yang dilanda kemiskinan itu melarikan diri dari Guatemala ke Meksiko tak lama setelah menyelesaikan masa jabatannya pada tahun 2004.
Dia diekstradisi dari Meksiko ke Guatemala pada 2008 untuk diadili.
(SYS/H-AK/H-RN)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011