Kalianda, Lampung Selatan (ANTARA News) - Sejumlah pemudik menggunakan sepeda motor memanfaatkan pohon rindang di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta Lampung Selatan untuk beristirahat.
"Cuaca cukup panas jadi harus istirahat. Di bawah pohotn yang ada di tepi jalan alternatif terbaik," kata Sukardi, warga Tangerang, Banten yang akan mudik ke rumah orang tuanya, di Pringsewu, Lampung, ketika ditemui di Jalan Soekarno-hatta, Lampung Selatan, Sabtu.
Ia yang membonceng istri dan seorang anaknya yang berusia tiga tahun itu, mengaku mudik atau mengunjungi orang tuanya menggunakan sepeda motor karena lebih simpel.
"Kalau naik angkutan umum harus berebut naik kapal dan bus di Bakauheni," ujarnya.
Ia mengaku istirahat beberapa kali dalam perjalanan dari Bakauheni hingga Kalianda, karena cuacanya cukup panas.
Pemudik lainnya, Hamdani yang akan pulang ke Karanganyar, Lampung Selatan pun mengaku cuaca cukup panas sehingga harus sering istirahat.
"mudik tahun ini cuacanya cukup panas, berbeda dengan tahun lalu" ujar dia.
Karena itu, lanjutnya, untuk menjaga stamina sengaja tidak berpuasa, sehingga sering minum untuk menghindari dehidrasi.
Pantauan dari Bakauheni hingga Kalianda beberapa pemudik yang mengendarai sepeda motor terlihat istirahat di bahan pohon dan warung yang berada di tepi jalan.
Sementara arus pemudik bermotor yang turun dari kapal di Pelabuhan Bakauheni terus mengalir.
Mereka tidak lagi mendapat pengawalan dari polisi seperti pelaksanaan mudik tahun lalu.
Karena menurut polisi upaya pengawalan pemudik menggunakan sepeda motor justeru meningkatkan jumlah yang membawa motor, padahal itu meningkatkan kerawanan terjadi kecelakaan.
Para pemudik pun masih banyak yang tak mengindahkan peringatan kepolisian untuk tidak membawa barang berlebihan.
Beberapa pemudik membawa barang yang diikatkan di jok bagian belakang diberi tambahan kayu agar lebih panjang, dan masih ada satu sepeda motor dinaiki empat oranye yakni dua dewasa dan dua anak-anak.
(T013/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011