Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) sebesar 95,72 dolar AS per barel pada Februari 2022.

Invasi militer Rusia ke wilayah timur Ukraina membuat harga minyak menjadi lebih mahal 9,83 dolar AS dibandingkan ICP Januari 2022 yang bertengger pada angka 85,89 dolar AS per barel.

"Peningkatan harga minyak mentah utama juga dipengaruhi permintaan minyak dunia," demikian keterangan yang dikutip dari Executive Summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan laporan Badan Energi Internasional (IEA), pada Februari 2022 ada peningkatan proyeksi pertumbuhan tahunan minyak dunia sebesar 3,2 juta barel per hari menjadi 100,6 juta barel hari. Kenaikan itu dipicu oleh pembatasan COVID-19 yang mereda.

Sedangkan dari laporan OPEC di Februari 2022 terdapat peningkatan proyeksi permintaan minyak dunia pada tahun ini sebesar 17 ribu barel per hari menjadi 100,8 juta barel per hari, dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya.

Selain itu, terdapat pula peningkatan kembali selisih suplai OPEC+ terhadap target yang dijanjikan hingga 900 ribu barel per hari pada Januari 2022. Ada juga ancaman penutupan ekspor Libya dari Terminal Marsa el-Hariga (kapasitas lebih kurang 200 ribu barel per hari) jika permintaan akan pembayaran dari pekerja minyak tidak dipenuhi dan potensi penurunan ekspor akibat cuaca yang memburuk.

“Terdapat gangguan suplai di Amerika Serikat pada awal Februari 2022 akibat badai musim dingin,” kata Executive Summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia.

Peningkatan harga juga dipengaruhi oleh stok minyak karena terdapat penurunan stok industri negara-negara OECD pada Februari 2022 sebesar 13,5 juta barel dari 2.860 juta barel di Januari 2022.

Kemudian terdapat penurunan stok Amerika Serikat pada akhir Februari 2022 dibandingkan akhir bulan sebelumnya, yakni stok gasoline turun 3,5 juta barel menjadi 246,5 juta barel, stok distillate turun 3,0 juta barel menjadi 119,7 juta barel.

Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut juga dipengaruhi oleh peningkatan estimasi throughput 35 kilang gabungan di China yang terdiri dari kilang Sinopec, CNOOC, Petrochina, dan Sinochem Corp pada bulan Februari 2022 sebesar 3,2 persen dibandingkan bulan lalu menjadi 7,2 juta barel per hari.

“Jepang kembali melanjutkan pemberian subsidi gasoline sebesar lima yen per liter kepada distributor minyak. Pemberian subsidi telah dilaksanakan sejak 27 Januari 2022 melalui evaluasi penetapan yang dilakukan setiap minggu sebagai upaya pemerintah untuk menjaga harga ritel gasoline yang tinggi di negara tersebut,” jelas Executive Summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia.

Berikut lampiran data perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Februari 2022 dibandingkan Januari 2022:

- Dated Brent naik sebesar 10,97 dolar AS per barel dari 87,22 dolar AS per barel menjadi 98,19 dolar AS per barel.
- WTI (Nymex) naik sebesar 8,65 dolar AS per barel dari 82,98 dolar AS per barel menjadi 91,63 dolar AS per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar 8,53 dolar AS per barel dari 85,57 dolar AS per barel menjadi 94,10 dolar AS per barel.
- Basket OPEC naik sebesar 8,83 dolar AS per barel dari 85,13 dolar AS per barel menjadi 93,96 dolar AS per barel.

Baca juga: Harga minyak melonjak karena konflik Ukraina picu kekhawatiran pasokan
Baca juga: Saham Asia jatuh, minyak melonjak lagi saat sanksi Rusia menggigit
Baca juga: Emas melonjak 43 dolar, krisis Ukraina dorong permintaan "safe-haven"

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022