Sepertinya memang kenaikan harga-harga komoditas diperkirakan akan mendorong kenaikan surplus neraca perdagangan dan tetap berdampak kepada stabilnya neraca transaksi berjalan
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu diperkirakan masih akan menguat didorong kenaikan harga komoditas.
Rupiah Rabu pagi masih bergerak melemah 32 poin atau 0,22 persen ke posisi Rp14.367 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.335 per dolar AS.
"Sepertinya memang kenaikan harga-harga komoditas diperkirakan akan mendorong kenaikan surplus neraca perdagangan dan tetap berdampak kepada stabilnya neraca transaksi berjalan," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Selain itu, lanjut Rully, arus modal asing yang cukup deras masuk ke dalam negeri juga mendorong stabilnya nilai tukar rupiah.
"Hari ini mungkin rupiah akan bergerak dalam rentang Rp14.315 per dolar AS hingga Rp14.370 per dolar AS," ujar Rully.
Sementara itu, Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya menilai eskalasi perang yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina terus mendorong investor ke aset safe haven.
Serangan baru di kota-kota besar Ukraina memberi tekanan pada indeks global dan memicu permintaan untuk aset aman.
Serangan tersebut telah memukul pasar saham, begitu juga tingkat imbal hasil obligasi pemerintah. Kekhawatiran terkait inflasi telah dikesampingkan karena pasar saat ini fokus pada pengetatan agresif di Eropa dan Inggris.
Pembuat kebijakan dari masing-masing bank sentral menyatakan keprihatinan tentang perang dan berpotensi menciptakan ketidakpastian baru tentang masa depan ekonomi.
Putaran kedua pembicaraan antara Ukraina dan Rusia akan berlangsung pada Rabu (2/3) ini meski mereka tampaknya tak akan mencapai kesepakatan yang baik karena Presiden Vladimir Putin mengatakan invasi akan berlanjut sampai ia mencapai tujuannya.
Pada Selasa (1/3), rupiah ditutup menguat 47 poin atau 0,32 persen ke posisi Rp14.335 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.382 per dolar AS.
Baca juga: Kenaikan harga minyak global momentum genjot produksi domestik
Baca juga: Rusia invasi Ukraina, komoditas global naik ke tertinggi multitahun
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022