Arif mengatakan bahwa kesuksesan kehidupan manusia akan tercapai jika seseorang dapat menjaga hubungan dengan Sang Pencipta, dengan sesama umat manusia dan dengan lingkungan secara seimbang atau harmoni.
"Tiga dimensi itulah yang perlu diemban oleh setiap manusia jika ingin mencapai tingkat sukses dunia dan akhirat," katanya.
Album religi yang didukung penuh oleh mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir sebagai eksekutif produser dan produser Adjie Soetama itu, kata Arif, diciptakan dalam kurun waktu yang cukup lama dengan tempat yang berbeda-beda.
"Lagu-lagu itu saya ciptakan saat saya di depan Ka`bah, saat saya di atas pesawat perjalanan dinas ke luar negeri yang terbang cukup jauh, dan saat penantian anak perempuan saya. Pada intinya, ada keterikatan dengan Sang Maha Pencipta," kata Arif Satria yang mengaku sedang mengurus gelar profesornya itu.
Menurut dia, ada tiga tugas dari kedua orang tuanya yang tinggal di Banyumas, Jawa Tengah, saat Arif memasuki perguruan tinggi di IPB yakni, disuruh rajin menulis, membuat album religi dan bersekolah setinggi-tingginya, jika perlu sampai menyandang gelar profesor.
"Dua hal sudah saya tunaikan, yakni menulis buku dan menulis di berbagai surat kabar dan majalah di dalam negeri dan luar negeri. Tinggal satu yang masih saya perjuangkan, yakni gelar profesor," katanya, yang mendapat tepuk tangan dari pengunjung.
Album yang berisi lebih dari tujuh lagu itu, semuanya diciptakan oleh Arif Satria di tengah kesibukannya sebagai dosen di IPB dan dinyanyikan oleh Memes (Ku Bersimpuh), Rida (Aku Datang, Hari Kemenangan, Ibu, Sweety, dan Harmoni Alam), serta pendatang baru DeeDee (Khilaf dan Hari Akhir).
Raidy Noor, katanya, menggarap tujuh lagu, dan satu lagu digarap oleh Andi Rianto.
Sementara Soetrisno Bachir yang mengaku teman dekat Arif sejak kecil, karena sebagai tetangga, mengaku bangga karena Arif Satria mampu menyelesaikan sekolah S3 hanya dalam waktu yang singkat dan masih cukup muda, mengingat dirinya untuk menyelesaikjan S1 saja butuh waktu lebih dari lima tahun.
"Saya tahu betul Arif ini anak yang rajin. Dia tetangga di kampung saya, dan dia termasuk paling aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan cerdas di sekolahnya. Saya bangga orang-orang Banyumas, masih muncul mutiara-mutiara baru," katanya, seraya menambahkan, setelah dirinya lengser dari partai politik akan terjun ke berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
"Itu adalah jalan yang benar yang sejak beberapa tahun terakhir ini saya tinggalkan karena sibuk urus partai politik," kata Sutrisno.
Pada peluncuran album perdana itu juga tampak hadir, para kolega doesen dari IPB, politisi, seperti Ramadhan Pohan, Bursah Sarnubi, Efendi Ghozali dan Agus Pambagio (mantan direktur YLKI), selain diramaikan dari mahasiwa fakultas FEMA.
(T.Y005/M026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011