Jakarta (ANTARA) - Ingin mencoba pengalaman baru saat berkunjung ke restoran? Anda bisa makan dan memetik langsung microgreen, tunas aneka sayur yang bisa dipanen dalam 7-14 hari setelah disemai, di restoran Petiq yang berlokasi di City Walk Sudirman, Jakarta Selatan.
Di tengah pandemi, kian banyak orang yang mengenal konsep microgreen sebagai pilihan menikmati makanan sehat.
Pemilik restoran, Antoni, dalam keterangan resmi, Rabu mengatakan ini adalah restoran pertama yang mengembangkan konsep microgreen dan hidroponik vertikal dalam kontainer. Tempat ini diharapkan bisa jadi tempat masyarakat mendapat ilmu seputar microgreen.
"Orang yang datang kesini bisa datang dan langsung memetik microgreen kita sangat fresh dan dapat ditaburkan di makanan yang dipesan," jelas Antoni.
Baca juga: 10 hotel dengan restoran bernuansa romantis di Indonesia
Selain itu, dibukanya restoran ini diharapkan bisa membuka lebih banyak lapangan pekerjaan untuk orang-orang di tengah masa sulit. Makanan di restoran ini bisa disantap dengan merogoh kocek sekitar Rp100.000-an per orang untuk menu bervariasi, mulai dari makanan khas Indonesia hingga Barat.
Antoni mengatakan, restoran Petiq akan membuka cabang baru di pulau Bali. Pertimbangannya, target dan sasaran wisatawan di Bali sebagian besar telah memahami konsep microgreen.
"Semoga dengan dibukanya pintu pariwisata, kita bisa launching secepatnya di Bali. Karena wisatawan dari luar negeri sudah sangat tahu makanan microgreen ini," ujar Antoni.
Sekretaris Jendral Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran yang menghadiri peresmian restoran menyebut pembukaan tempat ini adalah semangat geliat bisnis usaha kuliner di masa pandemi.
Ia berharap geliat bisnis usaha kuliner di Indonesia semakin stabil serta mengingatkan masyarakat beraktivitas seperti biasa tanpa meninggalkan protokol kesehatan.
Baca juga: Pertama kali, Michelin beri bintang pada restoran vegan
Baca juga: Restoran ini sajikan masakan Padang untuk vegan
Baca juga: Anjing patroli bantu atasi camar pencuri makanan di Opera House
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022