"Secara institusi PWI merasa dilecehkan oleh pihak Kantor Menteri Negara BUMN yang semula sudah menyatakan bersedia untuk hadir dan membuka seminar tersebut namun membatalkannya beberapa saat menjelang acara dimulai," kata Ketua Umum PWI Pusat, TarmaBandung (ANTARA News) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyesalkan sikap Deputi Menteri Negara BUMN Dr Mahmudin Yasin yang membatalkan kedatangannya secara tiba-tiba pada pembukaan seminar tentang BUMN yang diselenggarakan dalam rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2006 dan HUT PWI ke-60 di Bandung hari Sabtu (4/1). "Secara institusi PWI merasa dilecehkan oleh pihak Kantor Menteri Negara BUMN yang semula sudah menyatakan bersedia untuk hadir dan membuka seminar tersebut namun membatalkannya beberapa saat menjelang acara dimulai," kata Ketua Umum PWI Pusat, Tarman Azzam kepada ANTARA di Bandung, Minggu. Dikatakannya, seminar tersebut telah dirancang oleh Panitia HPN 2006 hampir dua bulan sebelum pelaksanaannya. Melalui komunikasi pihak panitia dengan Sekretaris Meneg BUMN Dr Said Didu diperoleh keterangan lisan bahwa Menteri Negara BUMN Sugiharto bersedia untuk membuka seminar sekaligus menjadi pembicara utama. Namun dua hari menjelang acara, tiba-tiba Meneg BUMN harus mengikuti perjalanan dinas Wakil Presiden ke Medan, Sumatera Utara, dan menurut Sekretaris Meneg BUMN, tugas sebagai pembicara dilimpahkan kepada Deputi Privatisasi Dr Mahmudin Yasin. "Kalau memang beliau tidak bisa, mestinya kita diinformasikan sejak awal secara resmi, sehingga peserta seminar tak perlu menunggu lama. Ini namanya kita saling menghargai secara institusi," katanya. Menurut dia, sikap Deputi Meneg BUMN itu samasekali tidak layak dan tidak mencerminkan perilaku seorang pejabat tinggi negara atau seorang pemimpin, karena sorang pemimpin tidak layak melakukan kebohongan. "Kepada PWI saja dia bisa berbohong, bagaimana terhadap rakyat?," katanya. Seminar sehari yang menyoroti kiprah BUMN itu sendiri antara lain dihadiri para direksi sejumlah BUMN, kalangan akademisi dan wartawan dengan jumlah lebih dari 100 orang. Acara yang diselenggarakan dalam rangkaian peringatan HPN 2006 dan HUT PWI ke-60 serta peringatan 100 tahun pers Jawa Barat itu menampilkan pakar dan praktisi ekonomi, di antaranya Faisal Basri dari Universitas Indonesia serta Komisaris Bank Mandiri Richard Claproth dan pimpinan Jawa Pos Grup Dahlan Iskan. Acara puncak HPN dan HUT PWI itu sendiri akan berlangsung tanggal 9 Februari 2006 di Gedung Merdeka Bandung, dan menurut rencana acara tersebut akan dihadiri Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006