Menteri Luar Negeri Argentina Hector Timerman memulai pertemuan tersebut dengan menggarisbawahi "perlunya tindakan nyata untuk memperkuat hubungan politik dan ekonomi biregional."
Pada pembukaan pertemuan Forum Kerjasama Asia Timur-Amerika Latin, para menteri luar negeri menyetujui masuknya Honduras dan Suriname, yang membawa jumlah negara menjadi 36, termasuk 20 dari Amerika dan 16 dari Asia.
Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan pada sesi pembukaan bahwa dalam rangka untuk merespon krisis global, dua kawasan perlu bekerja sama lebih erat.
"Ada tantangan yang tidak bisa dipecahkan oleh masing-masing negara dengan bekerja sendiri," katanya.
"Masalah-masalah tradisional dan non-tradisional membutuhkan (kerja sama) solusi.
"Itulah sebabnya kami percaya bahwa ada kebutuhan untuk ker jasama antar kawasan."
Dia mengatakan tantangan termasuk tidak hanya krisis keuangan, tetapi "keamanan pangan, keamanan energi, keprihatinan lingkungan, ini adalah isu-isu dan masalah-masalah yang memerlukan kolaborasi."
Secara kolektif, kelompok ini menyumbang lebih dari 32 persen pada output ekonomi global.
Presiden Argentina Cristina Kirchner bertemu delegasi pada Rabu di kediaman presiden dan menyoroti kebutuhan untuk ide-ide ekonomi baru.
"Krisis ini mencerminkan ketidakseimbangan fundamental dalam ekonomi dari dunia," katanya.
Perdagangan antara Asia dan Amerika Latin telah meningkat lebih dari empat kali lipat selama 10 tahun terakhir, menandai kenaikan terbesar dalam perdagangan antara dua kawasan utama selama periode waktu tersebut, menurut data resmi.
Dari pihak Amerika Latin, forum ini termasuk Argentina, Bolivia, Brazil, Chili, Kolombia, Kosta Rika, Kuba, Republik Dominica, Ekuador, El Salvador, Guatemala, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela di samping dua anggota baru.
Pihak Asia diwakili oleh Australia, Brunei, Kamboja, China, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand dan Vietnam. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011