"Adanya MXGP ini akan menjadikan pusat pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumbawa," ujarnya di Mataram, Selasa.
Menurut Gubernur NTB, kehadiran balap motor cross dunia itu tentu memberikan mutliplier effect yang besar buat Pulau Sumbawa, baik itu dari sisi nama baik daerah, pariwisata, UMKM, hingga perekonomian.
Ia mencontohkan dampak luar biasa dari adanya event MotoGP di Lombok. Di mana perhatian pemerintah pusat terhadap NTB, khususnya di Lombok dinilai luar biasa.
Karena di saat provinsi lain dipangkas anggarannya, NTB malah dijadikan prioritas oleh pemerintah pusat lantaran adanya event MotoGP di Mandalika.
Terbukti pembangunan infrastruktur dan lainnya bahkan digalakkan nyaris terbilang secara maksimal, seperti perbaikan Bandara Lombok.
Kemudian pembangunan jalan bypass, termasuk pula dari sisi kelistrikan di Lombok harus tetap menyala. Belum lagi soal sarana telekomunikasi dan lain sebagainya.
"Bandara (BIZAM) diperbaiki, bypass dibangun, listrik nggak boleh mati. Kemudian sarana telekomunikasi juga diperhatikan," ucapnya.
"Begitu juga homestay harus bagus, hotel harus kelas I dan masih banyak lagi lainnya. Bahkan ketika Pak Jokowi datang di Lombok, semuanya langsung diperbaiki dan diperindah," sambungnya.
Oleh karena itu, gubernur mengatakan bahwa MXGP ini adalah event dunia yang mensyaratkan beberapa hal fokus untuk dijadikan perhatian sebagai persyaratan.
Maka secara otomatis akan memberikan dampak. Pertama Rumah Sakit (RS) harus kelas A, bandara diperbaiki/ditingkatkan, listrik tidak boleh padam.
Begitu juga dengan soal telekomunikasi termasuk mengharuskan pelabuhan harus kelas I. Maka disimpulkan dampak dari adanya MXGP diprediksi sangat besar bagi daerah dan masyarakat.
Karena perbaikan, pembangunan hingga perhatian pusat akan terfokus di Sumbawa.
"Jadi secara tidak langsung kita dipaksakan melakukan perubahan-perubahan dengan adanya event ini," katanya.
Sementara itu, terkait pengerjaan sirkuit MXGP tidak serumit yang dibayangkan seperti sirkuit MotoGP di Mandalika.
Sirkuit MXGP di Samota hanya membutuhkan sentuhan pola sederhana dengan memperbanyak gundukan-gundukan tanah tanpa harus di aspal.
"Pengerjaan sirkuitnya MXGP tidak serumit MotoGP. Karena tidak perlu di aspal sampai masuk alat berat, sehingga Insya Allah, sirkuit awal Maret akan mulai dikerjakan dan kurang dari dua bulan selesai," terang Gubernur NTB.
Menurut Gubernur, lokasi gelaran MXGP di kawasan Samota, Pulau Sumbawa dinilai sangat pas. Karena menawarkan berbagai potensi alam yang indah.
Selain itu pentingnya lagi, kata Bang Zul, Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa harus jalan seirama. Maka Sumbawa tidak boleh tertinggal terlampau jauh dengan Lombok.
Karena diketahui bersama, di Pulau Lombok sendiri sudah ada event internasional MotoGP yang akan berlangsung pada Maret 2022 dan belum lagi event lainnya.
Sehingga, menurut mantan Anggota DPR RI tiga periode itu, event dunia serupa juga harus dihadirkan di Pulau Sumbawa, yaitu MXGP.
Ini menjadi penting, mengingat NTB terdiri dari dua pulau yakni Lombok-Sumbawa dan diharapkan mendapat porsi perhatian yang berimbang.
"Lokasi MXGP cocok dengan eksotisme alam Sumbawa. Nah, kita ingin NTB ini tidak ada ketimpangan/kesenjangan. Jadi Lombok-Sumbawa harus jalan berdampingan," katanya.
Baca juga: Ketua IMI dukung NTB tuan rumah MXGP dan MiniGP
Baca juga: MX GP jadi agenda internasional pertama kepengurusan baru IMI
Baca juga: Raikkonen terjun ke motorcross kepalai tim Kawasaki di MXGP
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022