Paris (ANTARA News) - Beberapa negara Eropa pada Kamis mengumumkan, mereka memperpanjang larangan "short-selling" saham yang dikenakan dua minggu lalu di tengah lonjakan dalam perdagangan spekulatif.
"Prancis, Spanyol dan Italia memutuskan untuk memperpanjang pembatasan mereka pada short-selling dan Belgia yang telah melarang mereka untuk waktu yang tak terbatas menegaskan kembali posisinya," juru bicara European Securities and Markets Authority mengatakan kepada AFP.
Prancis, Belgia, Spanyol dan Italia melarang praktek spekulatif short-selling saham dua pekan lalu karena pasar keuangan mereka berada di bawah tekanan intens.
Dalam short-selling saham, investor pada dasarnya bertaruh bahwa harga mereka akan jatuh. Mereka meminjam saham dari broker, menjualnya dan kemudian membelinya kembali kemudian pada harga yang diharapkan lebih murah untuk mengantongi perbedaannya.
Pendukung mengklaim praktik itu memungkinkan investor melakukan lindung nilai terhadap risiko, tetapi kritikus mengatakan itu hanya menambah tekanan turun dalam kejatuhan pasar dan tidak ada tujuan yang nyata di luar perdagangan spekulatif untuk keuntungan jangka pendek.
Prancis memperpanjang larangan hingga 11 November, Italia dan Spanyol sampai akhir September.
Perancis mengatakan pihaknya akan berkonsultasi bulan depan dengan rekan-rekan di Belgia, Italia, Spanyol ditambah Yunani tentang mengangkat larangan short-selling.
"Tujuannya adalah untuk mencabut larangan tersebut segera setelah kondisi pasar memungkinkan dan sejauh mungkin, dalam cara yang terkoordinasi," kata lembaga itu. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011