Simpang Empat,- (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasaman Barat, Sumatera Barat menyatakan pasien korban gempa bermagnitudo 6,1, pada Jumat (25/2) lalu, masih memilih bertahan di tenda darurat karena masih trauma dengan gempa susulan.
"Ada sekitar 10 orang lagi pasien terdampak gempa memilih bertahan di tenda darurat yang ada di halaman rumah sakit hari ini," kata Direktur RSUD Pasaman Barat Yandri di Simpang Empat, Selasa.
Menurutnya, para tenaga medis, sejumlah peralatan, hingga tempat tidur pasien masih diletakkan di dalam empat tenda darurat yang berdiri di halaman rumah sakit.
Sejumlah pasien juga tampak berbaring di atas tempat tidur untuk menerima penanganan medis, didampingi oleh keluarga masing-masing.
Baca juga: Bantuan Presiden untuk korban gempa sampai di Pasaman Barat
Baca juga: PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk bantu 15.000 telur bagi korban gempa
Sedangkan untuk pasien umum, katanya sudah dipindahkan lagi ke dalam gedung di lantai satu dengan harapan ketika ada gempa susulan mudah dilakukan evakuasi.
Yandri merinci sejak Jumat (25/2) pihaknya telah menerima 49 orang pasien korban gempa. Pasien yang mengalami luka berat sebanyak 31 orang, 16 orang luka ringan dan dua orang di rujuk ke Rumah Sakit M. DJamil Padang.
"Juga sudah dilakukan operasi oleh tim dokter spesialis orthopedi yang datang dari Padang bekerja sama dengan orthopedi RSUD kepada 14 orang," sebutnya.
Saat ini keluhan pasien rata-rata karena trauma. Ada trauma di kepala, di kaki dan ada yang fraktur di bagian paha, betis dan bahu.
"Memang ada beberapa orang pasien yang sudah sembuh tapi tetap di RSUD karena tidak tau mau pulang kemana karena rumahnya hancur akibat gempa," ujarnya.*
Baca juga: Balai Wartawan himpun donasi untuk korban gempa di Pasaman Barat
Baca juga: Sekolah di Kecamatan Talamau Pasaman Barat diliburkan pascagempa
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022