Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa meminta pengelolaan Rumah Sakit Patria Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI (IKKT) dikelola oleh tenaga profesional agar bisa melayani masyarakat dengan baik.
"Kami lebih senang kalau rumah sakit ini diberikan kepada profesional. Tapi, bukan berarti kami 'abuse of power', sama sekali tidak," katanya dipantau dari kanal YouTube di Jakarta, Selasa.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI menyusul sejumlah masalah di internal rumah sakit tersebut. RS Patria IKKT diketahui berada di bawah naungan IKKT Pragati Wira Anggini yang merupakan salah satu unsur Dharma Pertiwi.
Baca juga: Panglima TNI terkena COVID-19 tanpa gejala
Oleh karena itu, Pembina Utama Dharma Pertiwi, Jenderal TNI Andika Perkasa memerintahkan pembimbingan dan pendampingan dari profesional untuk pembenahan rumah sakit tersebut.
Untuk pembenahan RS Patria IKKT, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) tersebut menggaet Siloam Hospitals untuk melakukan pendampingan dan pembimbingan.
Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan kehadiran tenaga profesional sangat dibutuhkan mengingat RS Patria IKKT tidak berada langsung di bawah struktur TNI sehingga terhalang dalam hal mengomandoi secara langsung.
Baca juga: Kasal: Arahan Presiden soal kedisiplinan jadi evaluasi TNI
Baca juga: Panglima TNI Andika Perkasa terpapar COVID-19
Dalam arahannya, Panglima TNI menegaskan bahwa TNI sama sekali tidak ada niat untuk mengomersialkan. Selain itu, nantinya kerja sama pemanfaatan dilakukan bersama Kementerian Keuangan.
Sementara itu, CEO Siloam Hospitals Caroline Riady menyambut baik adanya kerja sama dengan RS Patria IKKT serta siap untuk melakukan pendampingan hingga pembimbingan.
Ia meminta Panglima TNI untuk memberikan waktu agar bisa mengeksplorasi lebih jauh serta pendampingan apa saja yang akan dilakukan guna memperbaiki layanan yang ada di RS Patria IKKT.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022