Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) tergugah untuk membantu para pejuang olahraga Indonesia, pada acara buka puasa bersama, di Jakarta, kemarin (24/8), kepada Wempi Wungai dan Hasan Lobubun.

Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, menyebutkan Wempi Wungau (binaragawan), peraih medali perak pada Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan, pernah mengalami perjuangan dalam kehidupannya. Mantan binaragawan ini harus jungkir balik menghidupi keluarganya. Jasa yang dulu Ia torehkan, kini hanyalah sepenggalan memori yang tiada artinya.

"Dulu, ketika saya mendapatkan medali perak di Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan, saya sampai menangis. Itu pertama kalinya cabang binaraga menang." kenang Wempi Wungau.

Lain halnya dengan Hasan Lobubun (petinju), salah satu petinju hebat yang pernah dimiliki Indonesia. Juara nasional kelas bantam junior tahun 1987 ini tiada henti ’berjuang’ di dalam hidupnya. Jika dulu Ia berjuang demi Merah Putih, sekarang demi menyambung hidup. Hasan Lobubun kini terpaksa mengais rejeki dari tumpukan barang-barang bekas.

"Hidup saya sekarang susah. Sekarang saya menjadi ’boncos’ (pemulung)," papar Hasan Lobubun.

Wempi Wungau (binaragawan), Hasan Lobubun (petinju) adalah dua dari beberapa cerminan perjuangan hidup mantan olahragawan yang mencengangkan masyarakat Indonesia; khususnya komunitas olahraga. Melihat pahitnya kehidupan yang dijalani, menggugah Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) untuk berbagi tali kasih.

"Mantan atlet seperti Hasan Lobubun dan Wempi Wungai, perjalanan hidupnya; dari mulai masa jayanya sebagai salah satu olahragawan hebat yang pernah dimiliki Indonesia hingga kehidupan di masa pensiunnya saat ini setelah tidak berprestasi lagi, menggugah YOI untuk ikut turut serta membantu mereka," kata Andjas Asmara, Ketua YOI.

"Perjuangan olahragawan maupun mantan olahragawan demi menunjukkan eksistensi bangsa di kancah internasional patut kita hargai. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, YOI ingin merealisasikan salah satu programnya, yaitu pemberian bantuan tali kasih kepada mantan olahragawan," tambah Anjas.

Sementara itu, Dirgantoro, salah satu pengurus YOI mengatakan, pemberian bantuan tali kasih ini diberikan bagi mantan olahragawan yang hidupnya cukup memprihatinkan, selain itu, prestasi yang telah mereka ukir di kancah nasional maupun internasional -demi mengharumkan nama bangsa- juga menjadi pertimbangan YOI dalam memberikan bantuan.

"Tiga hal yang menjadi kriteria kami dalam memilih atlet yang akan kami bantu, pertama, prestasi yang berhasil mereka raih, yang kedua, keadaan penghidupan mereka sekarang dan yang ketiga dari umur mereka," kata Dirgantoro. (*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011