Semarang (ANTARA News) - Arus mudik yang melalui Stasiun Poncol Semarang, Jawa Tengah, terus meningkat seiring kian dekatnya hari raya Idul Fitri 1432 Hijriah, dan makin tingginya intensitas kedatangan penumpang dari hari ke hari.
"Kedatangan pemudik di stasiun ini sebenarnya sudah mulai terlihat sejak 20 Agustus, dan sampai kini terus mengalami kenaikan," kata petugas pos komando (Posko) Lebaran Stasiun Poncol Semarang, Soeprayit, di Semarang, Kamis.
Berdasarkan data Posko Lebaran Stasiun Poncol, tingkat kedatangan pemudik pada 20 Agustus 2011 sebanyak 1.417 penumpang, kemudian menjadi 1.478 penumpang (21/8), lalu 1.579 penumpang (22/8), dan sebanyak 1.593 penumpang (23/8).
Pemudik itu ada yang datang menggunakan untuk kereta api (KA) jarak jauh, seperti KA Tawang Jaya jurusan Jakarta-Semarang, KA Brantas jurusan Jakarta-Kediri, dan KA Kertajaya Jakarta-Surabaya yang melewati Stasiun Poncol Semarang.
Menurut Soeprayit, tingkat arus mudik di Stasiun Poncol sebenarnya kalah dibandingkan arus baliknya berdasarkan pengalaman tahun-tahun lalu, sebab pemudik tak cuma menggunakan sarana transportasi KA.
"Mereka yang mudik dari Jakarta biasanya masih mengantongi banyak uang sehingga memilih menyewa sarana transportasi, namun sehabis mudik mereka naik KA yang lebih murah, sebab uangnya sudah habis," katanya.
Tentunya, kata dia, tidak setiap pemudik berlaku seperti itu, namun berdasarkan pengalamannya berjaga di posko Lebaran tahun-tahun lalu arus balik dari Stasiun Poncol memang lebih padat dibanding tingkat arus mudik.
"Kami memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada H+3, yakni tiga hari setelah Lebaran, kalau sampai saat ini memang ada sedikit kenaikan, namun pergerakan grafiknya masih bisa dikatakan stabil," kata Soeprayit.
Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang, Sapto Hartoyo, memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-3, sedangkan puncak arus balik Lebaran diperkirakan pada H+4.
Ia menyebutkan, tingkat pemberangkatan penumpang pada puncak arus balik Lebaran di seluruh stasiun di wilayah Daops IV Semarang diperkirakan mencapai 21.000-22.000 penumpang dalam satu hari, sama dengan arus mudik.
Meski demikian, ia mengatakan tingkat arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini diperkirakan mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya yang pada hari puncaknya sanggup mencapai 25.000-26.000 penumpang.
"Prediksi penurunan tingkat arus mudik dan balik Lebaran yang menggunakan moda transportasi KA tahun ini disebabkan ketegasan pembatasan penumpang KA kelas ekonomi sebanyak 150 orang/gerbong dan keterbatasan rangkaian," katanya.
Kalau tahun lalu, kata dia, satu gerbong bisa diisi sampai 200 orang, tahun ini tegas dibatasi maksimal 150 orang, dan rangkaian yang digunakan juga tidak sebanyak biasanya, demi keselamatan dan kenyamanan penumpang.
"Contohnya KA Tawang Jaya, kalau pada 2010 menarik rangkaian 10 gerbong yang semuanya diisi penumpang, pada 2011 hanya delapan gerbong yang diisi. Dua gerbong sisanya untuk `aling-aling` rangkaian paling belakang," kata Sapto.
(U.KR-ZLS/M027)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011