Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara RI Irjen Pol Anton Bachrul Alam menyatakan bahwa situasi di Morowali, Sulawesi Tengah, sudah aman terkendali pascakerusuhan yang mengakibatkan dua warga tewas.

"Sementara situasi sudah aman terkendali," kata Anton di Mabes Polri di Jakarta, Kamis.

Kerusuhan di Pulau Tiaka, Kabupaten Morowali, Senin (22/8) petang, dipicu oleh tuntutan warga Desa Kolo Bawah, Kecamatan Mamosalato, yang telah beberapa kali dijanjikan program pemberdayaan masyarakat namun belum direalisasikan oleh investor minyak yang dikelola bersama Pertamina-Medco E&P Tomori.

"Sudah ada titik terang antara masyarakat dan aparat kita, serta ditemukan antara tokoh masyarakat dan Muspida, untuk membicarakan hal ini," kata Irjen Anton.

Dan hasil putusan pertemuan itu, masyarakat juga menginginkan suasana yang damai dan sudah memulangkan senjata api pihak berwajib , katanya.

Operator lapangan minyak Tiaka, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Pertamina-Medco E&P Tomori memastikan tetap melanjutkan operasi sumur minyaknya di wilayah itu pascakerusuhan yang mengakibatkan dua warga tewas dan enam lainnya menderita luka.

"Kita juga lakukan pembenahan-pembenahan, dan diharapkan pihak Medco juga memahami kebutuhan masyarakat," kata Anton.

Sementara itu, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana mengaku akan mengevaluasi terjadinya insiden penembakan oleh anggotanya di Pulau Tiaka tersebut.

Kapolda sebelumnya menjelaskan kerusuhan dipicu oleh tuntutan warga Desa Kolo Bawah, Kecamatan Mamosalato, yang telah beberapa kali dijanjikan program pemberdayaan masyarakat namun belum direalisasikan oleh investor minyak yang dikelola bersama Pertamina-Medco E&P Tomori.

(S035/A011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011