Korban ditemukan meninggal dunia pada hari kedua operasi pencarian. Korban ditemukan Selasa sekitar pukul 07.12 Wita

Kendari (ANTARA) - Basarnas Kendari menyampaikan remaja bernama Faysal (18) yang hilang diterkam buaya di muara sungai Desa Labulubulu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi melalui keterangan tertulisnya diterima di Kendari, Selasa, mengatakan korban ditemukan oleh Tim SAR gabungan pada operasi pencarian hari kedua.

"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada hari kedua operasi pencarian. Korban ditemukan Selasa sekitar pukul 07.12 Wita pagi tadi," kata Aris.

Baca juga: Basarnas Kendari cari seorang remaja di Muna diduga diterkam buaya

Setelah ditemukan tim SAR gabungan, korban selanjutnya dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarganya untuk disemayamkan.

"Korban ditemukan sekitar 2 km arah timur dari hulu sungai," ujar Aris.

Operasi SAR terhadap korban yang merupakan warga Desa Labulubulu itu turut melibatkan tim penyelamat unit siaga SAR Muna, personel Pos Polairud Muna, personel Polsek Parigi, anggota Koramil Kabawo, Babinsa Desa Labulubulu, pemerintah desa setempat, masyarakat setempat dan keluarga korban.

Baca juga: BKSDA Kalbar lepas liarkan buaya hasil tangkapan warga Kayong Utara

"Dengan ditemukan korban maka operasi SAR terhadap korban dinyatakan selesai dimana seluruh unsur yang terlibat di kembalikan ke kesatuannya masing-masing," jelas dia.

Dijelaskan sebelumnya korban berada di pinggir sungai Desa Labulubulu sekitar pukul 09.55 Wita untuk menyaksikan upacara adat Bali Melasti. Saat itu korban melihat satu bebek yang dilepas di sungai sehingga korban berinisiatif berenang untuk menangkap bebek tersebut.

"Salah satu warga yang melihat korban berenang berusaha memperingatkan namun tidak didengar oleh korban dan tetap berenang yang akhirnya menyebabkan korban diterkam buaya," jelas Aris.

Baca juga: Buaya pemangsa ternak di Kayong Utara Kalbar berhasil ditangkap warga

Baca juga: BMKG imbau warga Pasaman Barat tinggal di tepi sungai mengungsi

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022