Ini disebabkan indeks yang diterima petani hortikultura mengalami kenaikan sebesar 2,24 persen, lebih besar dibandingkan indeks yg dibayarkan petani hortikultura yang meningkat 0,15 persen.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa sektor hortikultura mengalami peningkatan nilai tukar petani (NTP) tertinggi pada Februari 2022 yaitu naik 2,08 persen.
"Ini disebabkan indeks yang diterima petani hortikultura mengalami kenaikan sebesar 2,24 persen, lebih besar dibandingkan indeks yg dibayarkan petani hortikultura yang meningkat 0,15 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto pada konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa.
Komoditas yang dominan memengaruhi indeks yang diterima petani hortikultura adalah bawang merah dan cabai merah.
Baca juga: Menteri PPN sebut indikator kesejahteraan petani 2021 lampaui target
Kemudian, untuk sub sektor yang mengalami penurunan NTP terdalam yaitu peternakan yang turun 1,02 persen.
"Hal ini disebabkan indeks yang diterima peternak mengalami penurunan sebesar 0,94 persen. Sementara indeks yang dibayarkan peternak ini mengalami kenaikan 0,09 persen," ujar Setianto.
Sementara itu, komoditas yang dominan memengaruhi indeks yang diterima peternak adalah ayam ras pedaging dan telur ayam ras.
NTP nasional pada Februari 2022 sebesar 108,83 atau naik 0,15 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.
Baca juga: BPS catat deflasi 0,02 persen pada Februari 2022
Kenaikan NTP dikarenakan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,26 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,11 persen.
NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.
NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022