Jangan sampai keduluan lagi negara tetangga
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) Jose Rizal mengusulkan agar Tarian Melayu diakui sebagai warisan budaya oleh Unesco.
"Kajian dewan pakar kami di Asprindo menyatakan pemuda milenial di Kepri tetap menekuni Tarian Melayu melalui sanggar tari yang jumlah sanggarnya dibandingkan jumlah penduduknya memiliki rasio tertinggi dari seluruh sanggar tari mana pun di wilayah Indonesia. Ini mengagumkan," ujar Jose dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Gagasan itu dilontarkan usai membuka "Festival Batu Berdaun Beach" di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), akhir pekan lalu.
"Kesultanan Riau yang berusia 113 tahun, menurut Jose Rizal, adalah bunda Tanah Melayu. Sejarah dan budaya Melayu berakar dari sini," katanya.
Oleh karena itu, ia berharap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat mengusulkan agar Tarian Melayu menjadi warisan dunia, sehingga Kepri bisa ditetapkan sebagai "Pusat Kebudayaan Melayu Dunia".
Dengan pengakuan UNESCO, itu akan mendorong wisatawan ASEAN yang memiliki basis sejarah Melayu untuk berkunjung ke Kepri.
“Jangan sampai keduluan lagi negara tetangga yang penduduknya juga berasal dari etnis Melayu. Padahal sebagian dari mereka kan awalnya adalah diaspora. Akarnya tetap di Kesultanan Riau. Jadi tolong dijaga ya, dan mohon disampaikan ke Mas Menteri Sandiaga Uno,” harap dia.
Baca juga: Museum Kalbar inventarisasi Tari Jepin masuk budaya Kalbar
Baca juga: Stafsus Presiden dukung pembangunan Museum Bahasa Melayu
Baca juga: Batam lestarikan budaya hantaran Melayu
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022