London (ANTARA News) - Tim Evakuasi KBRI Tunis yang bertugas memantau perkembangan keadaan di Libya dan membantu evakuasi WNI telah berhasil menghubungi beberapa TKW yang berada di Libya, setelah beberapa waktu sebelumnya kontak dengan TKW terputus.

Sambungan telpon Tunis-Tripoli sempat terputus antara tanggal 16-22 Agustus, dan mengalami gangguan kembali 23 Agustus, sampai 24 Agustus pagi, jumlah WNI yang terpantau ada 19 orang, demikian keterangan pers KBRI Tunis yang diterima Antara London, Kamis.

Angka tersebut dapat saja terus bertambah, jika ada WNI yang belum terdeteksi yang melaporkan diri kepada KBRI Tunis, terutama jika kondisi sambungan telpon kembali normal seperti semula.

Mengingat rawannya kondisi keamanan di Tripoli, KBRI Tunis meminta TKW untuk tidak keluar rumah, dan tetap berada di tempat yang aman, sambil menunggu instruksi dari Tim Evakuasi KBRI Tunis guna persiapan evakuasi dari Tripoli ke Libya.

Para TKW diminta untuk menyampaikan informasi jika mengetahui keberadaan WNI di Libya dan menyampaikan tentang rencana evakuasi WNI Libya ke Tunisia.

Berdasarkan penuturan beberapa TKW yang berhasil dihubungi hari ini, kondisi keamanan di Tripoli sangat mencekam akibat perang kota yang terjadi, diperburuk dengan terganggunya aliran listrik dan langkanya air.

Suara tembakan mortir dan dentuman bom terus terdengar siang dan malam dalam beberapa hari terakhir, terutama setelah pasukan oposisi memasuki kota Tripoli.

KBRI Tunis juga berhasil mengadakan kontak kembali dengan Muhammad Abdelhafiz, warga Libya pegawai setempat KBRI Tripoli. Abdelhafiz diminta dapat terus berkoordinasi dengan Tim Evakuasi untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011