Bogor (ANTARA News) - Kawasan Megamendung dan Simpang Cisarua, yang menghubungkan antara Kabupaten Bogor menuju Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjadi titik kemacetan pada H-6 arus mudik Idul Fitri (Lebaran) 2011 di jalur selatan Puncak.
Wartawan ANTARA yang menyusuri jalur lintas selatan di kawasan Bogor-Puncak-Cianjur (Bopuncur sepanjang Rabu melaporkan, selepas tol Jagorawi hingga menuju ke pintu keluar di Gadog, Kecamatan Ciawi, arus kendaraan masih lancar.
Demikian pula selepas Gadog, tidak terjadi antrean kendaraan, sehingga para pemudik, baik yang mengendarai sepeda motor maupun mobil masih bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan hingga 60 km/jam.
Namun, begitu memasuki pertigaan Megamendung, Kecamatan Megamendung, arus kendaraan yang menuju ke kawasan Puncak mulai mengalami ketersendataan karena adanya aktivitas masyarakat yang meningkat menjelang Lebaran.
Kemacetan mulai terasa saat memasuki kawasan Simpang Cisarua, Kecamatan Cisarua, yang selama ini dikenal sebagai jalur leher botol (bottle neck), di mana terjadi penyempitan jalan.
Pertemuan antara aktivitas kendaraan, pasar tumpah dan angkutan umum yang "ngetem" (berhenti) di Simpang Cisarua, menyebabkan kemacetan tidak terhindarkan, baik dari arah Bogor menuju Puncak, maupun arus dari Cipanas, Kabupaten Cianjur, yang menuju Bogor dan Jakarta.
Pada pemantauan hingga Rabu pukul 14.00 WIB, di jalur leher botol itu, kendaraan hanya bisa berjalan perlahan, di mana jarak antar kendaraan, khususnya mobil dan bus angkutan umum sangat dekat.
Beberapa posko yang disiapkan, baik oleh Dinas Perhubungan maupun Polres Bogor, petugasnya tampak mengatur arus lalu-lintas agar kemacetan bisa diurai dan tidak memanjang.
Kemudian, di Simpang Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, arus kendaraan relatif lancar, sehingga di titik ini, belum menjadi jalur macet.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di jalur Bopuncur, pada H-6 arus mudik, pemudik dengan sepeda motor belum terlihat dominan pada siang hari.
"Pemudik sepeda motor biasanya melintasi jalur Puncak pada tengah malam atau dinihari, karena cuacanya tidak panas, itu yang selalu terjadi sepanjang tahun saat arus mudik," kata petugas polisi di pos pemantauan Simpang TSI.
Kunjungan Muspida
Sementara itu, Bupati Bogor Rachmat Yasin bersama jajaran Muspida Kabupaten Bogor, pada Rabu siang melakukan peninjauan ke sejumlah pos pengamanan guna memastikan kesiapan petugas dalam mengamankan arus mudik Lebaran, khususnya di kawasan Cibinong, Puncak dan Ciawi.
"Hasil pantauan hari ini, seluruh persiapan pengamanan di setiap Pospam sudah siap. Seluruh personel sudah disiagakan dan sudah mulai bertugas sejak H-7 dan nanti hingga H+7 mendatang," kata Bupati didampingi Kapolres Kabupaten Bogor AKBP Hery Santoso saat meninjau Pos PAM Simpang Gadog.
Dalam kesempatan tersebut, selain memantau kesiapan petugas, bupati Bogor juga menyalurkan bantuan logistik kepada petugas di seluruh Pospam senilai Rp170 juta.
Bantuan tersebut merupakan dana pribadi Bupati yang diberikan kepada setiap Pospam yang ada di Kabupaten Bogor.
Terdapat 19 Pospam yang disiapkan Polres Bogor untuk pengamanan Lebaran.
Besaran sumbangan yang diberikan berbeda. Untuk Pospam utama sebanyak 15 pos mendapat santunan sebesar Rp10 juta, sedangkan Pospam kecil sebanyak empat buah mendapat sumbangan sebesar Rp5 juta.
Menurut bupati sumbangan tersebut ia berikan sebagai bentuk kepedulian kepada para petugas yang bekerja untuk mengamanakan situasi saat Lebaran.
"Ini sumbangan pribadi saya. Saya melihat tugas dan tanggung jawab para petugas di lapangan cukup berat. Mereka bertugas mengamankan saat kita sedang berlebaran. Jadi ini sebagai pendukung logistik mereka dalam bertugas," kata Rachmat Yasin. (A035/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011