Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan 12 lulusan SMA dan SMK di daerah itu dinyatakan lolos seleksi program kuliah sambil bekerja di Jerman atau ausbildung.
Ketua MKKS SMK Rejang Lebong Asep Suparman saat dihubungi di Rejang Lebong, Senin (28/2), mengatakan 12 peserta yang lolos seleksi ausbildung tersebut empat orang berasal dari lulusan SMA dan satu orang dari Madrasah Aliah Negeri (MAN) Rejang Lebong serta tujuh orang dari SMK.
"Alhamdulillah pada tahun ini ada 12 orang lulusan dari SMK dan SMA serta MAN di Rejang Lebong yang lolos program ausbildung," kata Asep Suparman yang juga Kepala SMKN 1 Rejang Lebong ini.
Dia menjelaskan 12 orang yang dinyatakan lolos seleksi program ausbildung ini, antara lain dua orang berasal dari SMAN 1 Rejang Lebong, satu orang SMAN 3 Rejang Lebong, satu orang dari SMAN 4 Rejang Lebong, dan satu orang dari MAN Rejang Lebong.
Selain itu, satu orang dari SMKN 1 Rejang Lebong, lima orang dari SMKN 3 Rejang Lebong, dan satu orang dari SMKN 4 Rejang Lebong.
Baca juga: Program Ausbildung peluang pendidikan vokasi dan kerja di Jerman
Program ausbildung di Kabupaten Rejang Lebong tersebut, kata dia, dilaksanakan berkat kerja sama pihaknya dengan Bright Education Bandung.
Dia mengatakan sebelumnya sudah ada beberapa orang khususnya lulusan SMKN 3 Rejang Lebong yang telah mengikuti program ini, terutama saat dirinya masih menjabat sebagai kepala SMKN 3 Rejang Lebong, bahkan ada satu orang yang kemudian melakukan perpanjangan kontrak.
Dalam mengikuti program ausbildung ini, para peserta akan mendapat teori pendidikan atau kuliah setara dengan politeknik.
Dalam satu minggunya, mereka akan menerima teori selama dua hari, kemudian tiga hari praktik lapangan atau industri dan sisanya dua hari mereka libur.
Kalangan peserta yang mengikuti program ausbildung ini tidak dipungut biaya, mulai dari pendidikan, tempat tinggal atau apartemen, bahkan saat melakukan praktik di industri mereka akan mendapat uang saku, sehingga saat hari libur mereka bisa jalan-jalan ke beberapa negara.
Untuk dapat mengikuti program ini, tambah dia, mereka harus bisa membaca, menulis, menyimak, dan berbicara menggunakan bahasa Jerman.
Untuk bisa berbicara, menulis, mendengar, dan membaca dengan bahasa Jerman ini dilakukan pelatihan dengan Bright Education di Bandung dengan jangka waktu latihan mulai dari enam bulan hingga satu tahun.
Baca juga: Disnakertrans: Pemuda mulai minati program "ausbildung"
Baca juga: Pelajar SMPN 25 Padang kenalkan budaya Minang ke sekolah luar negeri
Baca juga: Pesan buat pelajar RI di mancanegara: Contoh perjuangan pahlawan
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022