Mamuju (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sulawesi Barat (Sulbar), menyampaikan, sopir bus Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) yang beroperasi di wilayah ini wajib menjalani tes urine selama masa mudik lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah.

"Sebelum sopir meninggalkan terminal regional Mamuju, terlebih dahulu para sopir menjalani tes urine di tempat posko yang telah dibangun di terminal. Ini dilakukan untuk memastikan para sopir tidak mengonsumsi minuman keras sehingga perjalanan mudik lebaran menjadi lancar,"kata Kepala Dishubkominfo Sulbar, Ismail Zainuddin di Mamuju, Rabu.

Menurutnya, kegiatan tes urine terhadap para sopir bus AKAP maupun sopir angkutan umum lainnya dilakukan sejak H-7 lebaran dan akan berlangsung hingga +3 lebaran.

Makanya, kata dia, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang dapat memperburuk perjalanan para pemudik, pemerintah telah melakukan kerjasama dengan PT Jasa Raharja dan Dinas Kesehatan setempat dengan melakukan tes urine para pengemudi bus AKAP, angkutan umum yang nantinya melayani penumpang mudik dan balik lebaran.

"Tim medis telah melakukan tes urine terhadap para pengemudi untuk mendeteksi kondisi supir apakah bersih atau bebas dari minuman keras dan minuman lain yang memabukkan. jika ditemukan maka yang bersangkutan akan diberikan sangsi tegas sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku," papar dia.

Dia mengatakan, sejak tes urine dilaksanakan hingga saat ini petugas medis belum menemukan adanya sopir bus AKAP maupun sopir angkutan lainnya yang mengonsumsi minuman beralkohol.

"Tenaga medis yang melakukan pemeriksaan itu bukan hanya memeriksa urine, namun juga akan melakukan tes kesehatan fisik lainnya, apabila ditemukan kurang sehat maka akan dilarang atau digantikan dengan supir yang sehat,"ungkapnya.

Ismail menuturkan, berdasarkan hasil rapat koordinasi terkait persiapan menghadapi arus mudik lebaran, maka petugas medis yang ada di Puskesmas di sepanjang Jalur Trans Sulawesi akan dibuatkan posko pelayanan dan akan beroperasi selama 24 jam.

"Kita minta para pengemudi bis dalam melakukan perjalan mudik lebaran agar tetap mengedepankan sikap kehati-hatian untuk keselamatan para penumpangnya. Jika dalam perjalan mengantuk maka sopir diharapkan tidak memaksakan diri dan meminta untuk diganti oleh sopir cadangan," pinta Ismail. (ACO/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011