Kulon Progo (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta bupati dan wakil bupati Kulon Progo yang baru yaitu Hasto Wardoyo dan Sutedjo mewujudkan rencana pembangunan megaproyek di kabupaten itu.
Sultan dalam sambutannya pada pelantikan dan pengambilan sumpah bupati dan wakil bupati Kulon Progo periode 2011-2016, Rabu, mengatakan, dalam dokumen rencana kerja pembangunan wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2012 menyebutkan potensi dan prospek pembangunan di Kulon Progo sangat menjanjikan.
Potensi tersebut, kata gubernur, dapat dilihat dari prioritas pembangunan infrastruktur ekonomi yang merupakan megaproyek, seperti rencana alternatif pembangunan bandara internasional, pelabuhan samudera Tanjung Adikarta, kawasan industri Sentolo, dan jalur jalan lintas selatan.
"Untuk itu, pemimpin daerah yang terpilih hendaknya dapat melanjutkan rencana pembangunan yang sudah dirintis oleh pemimpin sebelumnya, dan mewujudkan potensi menjadi realisasi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat," katanya.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo yang baru dilantik Hasto Wardoyo berjanji akan melanjutkan dan mewujudkan rencana pembangunan sejumlah megaproyek di daerah ini.
Ia mengatakan pihaknya akan melanjutkan apa yang telah dirintis oleh pemerintahan sebelumnya.
Rencana pembangunan megaproyek di Kulon Progo yang meliputi Pelabuhan Tanjung Adikarta, bandara internasional, kawasan ekonomi khusus, kawasan industri Sentolo, dan penambangan pasir besi, saat ini masih dalam tahap studi kelayakan, dan analisa mengenai dampak lingkungan (amdal).
"Jika megaproyek itu terlaksana, maka akan menjadi `jembatan emas` bagi Kulon Progo untuk menuju Kulon Progo baru yang mandiri," katanya.
Menurut dia, pemerintahan baru di Kulon Progo di bawah kepemimpinannya belum akan melakukan inovasi yang luar biasa untuk mewujudkan megaproyek tersebut.
"Kami belum merancang inovasi yang luar biasa untuk mewujudkan pembangunan megaproyek, tetapi pemerintahan kami akan menggunakan pendekatan-pendekatan persuasif yang lebih banyak menghormati masyarakat," katanya.
Ia mengatakan langkah mempercepat pelaksanaan megaproyek yakni pembangunan bandara internasional dan penambangan pasir besi berjalan beriringan, tanpa harus menunggu penambangan selesai.
"Kalau memungkinkan antara pembangunan bandara internasional dengan penambangan pasir besi berjalan beriringan, maka kami akan melakukan terobosan, yakni tidak menunggu dilaksanakan di satu tempat, atau bandara dibangun setelah penambangan pasir besi selesai," katanya.
Kalau seperti itu, menurut dia terlalu lama, sehingga terobosan yang harus dilakukan adalah bagaimana bisa berjalan bersama-sama. "Dan itu bisa terjadi kalau lokasinya berbeda, atau sendiri-sendiri," katanya.
(ANT-159/M008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011