Jakarta (ANTARA News) - Samsung Electronics, Rabu, meluncurkan empat model ponsel pintar terbaru di bawah line-up Galaxy untuk menyasar segmen menengah kebawah dan pasar negara berkembang.
Hal itu untuk menyiasati Apple yang akan meluncur iPhone 4 murah dan ponsel pintar populer iPhone 5.
Apple dan Samsung menduduki peringkat satu dan dua sebagai pembuat ponsel pintar terbesar di dunia pada kuartal kedua, mengakhiri rezim Nokia yang telah berkuasa selama 10 tahun.
Apple telah bertengger lama di segmen high-end, tetapi saat ini Apple mencari pasar baru untuk mempertahankan laju pertumbuhan sekaligus memukau Wall Street.
"Samsung berusaha memperluas pangsa pasar di pasar berkembang dengan menjual ponsel pintar seharga $ 200, karena pasar itu memiliki tingkat penetrasi ponsel pintar lebih rendah dibanding pasar maju," kata seorang juru bicara Samsung Group mengutip seorang eksekutif dari divisi mobile Samsung Electronics dalam pertemuan kelompok eksekutif pada Rabu.
Samsung melihat ponser pintar murah yang dijual di bawah $ 200 menguasai lebih dari setengah pasar ponsel pintar secara keseluruhan pada 2015, naik tajam dari 16 persen tahun lalu.
Samsung sudah menyiapkan ponsel pintar Galaxy W dengan layar 3.7 inci untuk pasar menengah keatas, sedangkan ponsel pintar Galaxy M Pro untuk segmen menengah dan Galaxy Y Pro untuk segmen bawah menjadi ponsel pintar pertama Samsung yang hadir dengan keyboard qwerty.
Keempat model Galaxy Y yang adalah produk untuk setiap segmen dan ditujukan untuk pasar berkembang.
Sebelumnya, Samsung meluncurkan ponsel pintar Samsung Galaxy S untuk segmen high-end pada Juni 2010 dan Samsung Galaxy S II pada April tahun ini yang telah terjual 5 juta unit di seluruh dunia.
Samsung akan mengumumkan line-up terbaru Galaxy kepada publik dalam pameran elektronik tahunan di Jerman pada awal September.
Pasar ponsel pintar global diperkirakan akan mencapai 64 persen dari keseluruhan pasar handset tahun ini dalam dolar, naik dari 54 persen tahun lalu, menurut data industri.
Saham Samsung turun 2,8 persen, turun 1,6 persen di pasar, demikian Reuters.
(Adm/S026)
Penerjemah: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011