Tripoli (ANTARA News/AFP/Reuters) - Dua ledakan kuat yang disebabkan oleh satu serangan udara mengguncang Tripoli Rabu pagi sementara satu pesawat tempur NATO terbang di atas kota itu.
Ledakan-ledakan tersebut muncul setelah pertempuran Selasa malam menyusul penyerbuan kompleks pemimpin Libya Muamar Gaddafi oleh para pejuang yang memberontak.
Pemimpin kelompok pemberontak mengatakan kepada koresponden AFP bahwa mereka yang pro Gaddafi bersembunyi di jalan menuju bandar udara.
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengatakan di Paris ia telah setuju dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan melanjutkan aksi militer terhadap Gaddafi berdasarkan mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa sampai ia meletakkan senjata.
Sementara itu Beijing mendesak satu "peralihan kekuasaan stabil" di Libya dan mengatakan pihaknya mengadakan kontak dengan Dewan Transisi Nasional (TNC) dari kelompok penentang Gaddafi.
Pernyataan tersebut merupakan isyarat jelas bahwa Beijing telah secara efektif mengalihkan pengakuan kepada pasukan pemberontak yang mengalahkan pasukan pro Gaddafi.
China "menghormati pilihan rakyat Libya dan mengharapkan adanya transisi kekuasaan stabil", kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Ma Zhaoxu dalam satu pernyataan yang dimuat di laman kementerian itu (www.mfa.gov.cn) pada Rabu. (M016)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011