Caracas (ANTARA News) - Presiden Venezuela Hugo Chavez mengatakan pada Selasa ia hanya akan mengakui satu pemerintahan Libya yang dipimpin oleh teman dan sekutunya Muamar Gaddafi dan menuding Amerika Serikat menyulut perang saudara di negara itu.
Chavez menuduh kekuatan-kekuatan Barat memperlakukan dengan kasar hukum internasional dengan cara mendukung para pemberontak dalam pergolakan melawan Gaddafi, lapor Reuters.
"Ini tendangan, penghinaan ... atas unsur-unsur paling dasar dari hukum internasional," katanya. "Di manakah hak-hak internasional? Ini seperti zaman manusia gua."
Pemimpin sosialis Venezuela itu berbicara setelah pemberontak menguasai kompleks Gaddafi di Tripoli yang tampaknya merupakan akhir dari kekuasaan 42 tahunnya.
"Kami hanya mengakui satu pemerintahan, yang didukung oleh Muamar Gaddafi," kata Chavez yang mendapat sambutan hangat ketika ia memimpin sidang kabinet yang disiarkan langsung televisi negara.
Selama enam bulan perang saudara lebih 30 negara, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa telah mengakui Dewan Transisi Nasional (TNC) yang memberontak sebagai otoritas yang memerintah di Libya.
Chavez menuduh kekuatan-kekuatan Barat membakar konflik untuk mencuri minyak Libya.
"Mereka mengatur perang ini," katanya merujuk kepada AS. "Mereka menyediakan persenjataan, tentara bayaran. Mereka lebih baik jangan mencoba menerapkan formula Libya itu atas Venezuela atau kami akan tunjukkan kekuatan kami kepada mereka."
Baik Chaves maupun Gaddafi adalah orang yang berlatar belakang tentara yang revolusioner anti imprialis dan menjalin persahabatan melawan pemimpin dunia yang tak menyukainya selama dekade terakhir.
Mereka beraliansi atas dasar gagasan ekonomi beraliran kiri, hubungan antagonis dengan Amerika Serikat dan keanggotaan mereka di OPEC.
Beberapa laporan media memperkirakan Gaddafi, yang keberadaannya masih belum diketahui, bisa mencari suaka di Venezuela tetapi Chavez tak menyebutkan hal itu. (M016/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011