Jakarta (ANTARA News) - Empat nama mulai beredar di kalangan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di sela-sela Munas Alim Ulama dan Rapimnas PPP yang berlangsung di Jakarta, Sabtu, untuk bersaing menjadi ketua umum partai di Muktamar PPP pada Januari 2007. Ke empat nama itu yakni, Menneg Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, Ketua Fraksi PPP DPR RI Endien Sofihara, Anggota DPR RI Arif Mudafsir dan Ketua DPW PPP Jawa Timur Maskur Hasyim. Wakil Sekjen PPP, Emron Pangkapi mengakui bahwa keempat nama tersebut mulai mencuat mengingat Ketua Umum PPP saat ini, Hamzah Haz, sudah menyatakan bahwa tidak mencalonkan diri kembali pada muktamar mendatang. "Pada dua kesempatan, memang Pak Hamzah sudah menyatakan tidak mencalonkan lagi menjadi Ketua Umum," kata Emron. Menurut Emron, kriteria Ketua Umum PPP mendatang diharapkan berasal dari generasi muda, mempunyai bobot pemikiran yang sepadan, wawasan kebangsaan yang bagus, cerdas dan populis. Ia menambahkan, Ketua Umum PPP mendatang mempunyai beban berat untuk lebih mengembangkan partai mengingat PPP memiliki infrastruktur yang kuat, jaringan yang baik serta memiliki basis konstituen yang konsisten. "PPP bisa menjadi lebih besar, ini tantangan bagi ketua umum mendatang untuk menghadapi Pemilu 2009 agar PPP suaranya meningkat," ujarnya. Mengenai nama berpeluang paling besar, ia mengatakan, keempatnya memiliki kans yang sama. "Tapi tergantung muktamirin pada Muktamar nanti, siapa yang dinilai paling berhak," kata Emron. Sementara itu menanggapi penyebutan dirinya sebagai salah satu calon Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali enggan berkomentar karena dinilainya masih terlalu dini. "Saya masih harus berkaca, pantas atau tidak karena memimpin partai sangat berat, juga untuk mengelolanya dengan baik," kata Suryadharma yang juga salah seorang Ketua DPP PPP itu. Ia menilai, tantangan PPP ke depan terutama untuk merebut kembali suara konstituen PPP yang beralih ke partai-partai lainnya maupun partai baru. "Memang, dari Pemilu 2004, perolehan kursi PPP di DPR stagnan seperti pemilu sebelumnya namun suara konstituen menurun," katanya. Penurunan tersebut, menurutnya, salah satunya karena muncul harapan baru rakyat ke partai-partai baru sehingga partai-partai tersebut suaranya naik cukup signifikan. Menyikapi hal itu, PPP terus melakukan evaluasi dan konsolidasi mulai dari ranting, anak cabang, cabang, wilayah hingga Muktamar PPP 2007. Ia menambahkan, untuk memenangkan Pemilu 2009, maka PPP harus memiliki tim nasional yang tangguh. "Itu yang paling penting. Antar kader juga harus satu pemikiran demi pengembangan partai," katanya. Muktamar PPP direncanakan berlangsung dari tanggal 1 hingga 4 Januari 2007 di Jakarta.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006