"Data sementara yang dihimpun BPBD terdapat 57 kepala keluarga yang terdampak bencana di Reo. Terdapat 57 rumah yang terendam banjir dan satu unit rumah rusak akibat tanah longsor," kata Bupati Manggarai, Heribertus Nabit ketika dihubungi dari Kupang, Ahad.
Rumah warga di Wae Selung, Desa Salama, rusak berat akibat tanah longsor setelah tanah di sekitar lokasi kejadian tergerus air banjir Sungai Wae Pesi.
"Tim dari BPBD dan Kecamatan Reok masih berada di lapangan masih terus melakukan pendataan terhadap dampak bencana banjir di Reo," kata Heribertus Nabit.
Baca juga: Tanah longsor timbun delapan orang di Manggarai Barat, NTT
Baca juga: Korban banjir bandang di Manggarai ditemukan meninggal
Ia menjelaskan 57 rumah warga Kecamatan Reo yang terdampak bencana banjir tersebar di Desa Salama, Kelurahan Mata Air, Kelurahan Baru, Desa Robek, dan Kelurahan Reo.
"Kondisi air banjir sudah mulai surut, kendati demikian warga daerah itu harus tetap waspada terhadap adanya banjir susulan selama cuaca ekstrem masih melanda daerah daerah ini," kata Heribertus Nabit.
Dia juga telah menginstruksikan kepada BPBD dan Dinas Sosial untuk segera mendistribusikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana di Kecamatan Reo.
Ia mengatakan percepatan bantuan sebagai bentuk hadirnya pemerintah pada saat masyarakat mengalami musibah dan membutuhkan bantuan.
Bupati Heribertus Nabit juga menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak di Kecamatan Reo yang telah membantu dalam penanganan bencana banjir di Reo.
Pemerintah Kabupaten Manggarai mengucapkan terima kasih kepada Tim Satgas yang selalu siaga baik di posko maupun yang turun ke lapangan, sekalipun pada hari libur seperti ini. Juga kepada TNI Polri, PMI maupun pihak lainnya yang telah membantu mengevakuasi warga terdampak.
"Semoga kerja sama seperti ini akan selalu terjalin ke depannya," kata Bupati Heribertus Nabit.*
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022