Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Polandia, Rumania, dan Rusia perlu ditugaskan untuk membantu upaya KBRI Kiev mengevakuasi lebih dari 150 warga negara Indonesia (WNI) dari Ukraina di bawah jaminan keselamatan dari negara-negara yang berkonflik, kata seorang mantan diplomat senior.
"Untuk itu, KBRI kita di Moskow perlu meminta jaminan Pemerintah Rusia untuk keselamatan WNI yang akan keluar dari Ukraina," kata mantan Duta Besar RI untuk China Sugeng Raharjo kepada ANTARA di Jakarta, Ahad.
Dalam kondisi yang semakin memburuk di Ukraina, Kementerian Luar Negeri RI pun perlu menugaskan KBRI di Kiev untuk menampung seluruh WNI untuk kemudian mengevakuasi mereka keluar dari negara tersebut, katanya.
Dalam kaitan ini, KBRI Kiev perlu menyediakan kendaraan yang akan membawa WNI dengan pengawalan diplomat hingga sampai ke Polandia dan Rumania sebagai dua negara yang berbatasan langsung dengan Ukraina, kata Sugeng.
KBRI Polandia dan KBRI Rumania harus menyelesaikan pelintasan WNI dari Ukraina ke Polandia dan Rumania tanpa kesulitan.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina tantangan bagi Indonesia sebagai ketua G20
"Selanjutnya, mereka juga menyediakan tempat untuk WNI selama di Polandia dan Rumania sebelum melanjutkan perjalanan ke Indonesia," kata mantan diplomat karir yang pernah memimpin KBRI di Afrika Selatan ini.
Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan WNI akan dievakuasi ke Polandia maupun Rumania dengan melihat perkembangan situasi di lapangan.
"Sudah ada 82 WNI yang sudah berkumpul di KBRI Kiev sebagai titik lokasi untuk evakuasi. WNI yang ada di KBRI Kiev maupun WNI yang masih berada di luar kantor KBRI di Kiev juga dalam kondisi aman dan sehat," katanya.
Bagi WNI yang masih berada di luar KBRI Kiev, pihaknya sudah menyiapkan tim untuk segera menjemput mereka supaya dapat segera bergabung dengan rombongan yang akan meninggalkan Ukraina menuju ke Polandia dan Rumania.
Seperti disampaikan Judha dalam pengarahan persnya di Jakarta, Sabtu (26/2), saat ini, Polandia masih membuka pintu perbatasan untuk pengungsi. Para pengungsi boleh tinggal di Polandia selama 15 hari.
Baca juga: Indonesia perlu cari sumber gandum baru imbas konflik Rusia-Ukraina
Menurut data terbaru, ada 153 orang WNI tinggal di sejumlah kota di Ukraina, termasuk Kiev (82 orang), Odesa (25), Chernihiv (9), Kharkiv (4), dan Lviv (3).
"Kita melakukan penjemputan WNI yang ada di Odesa, Chernihiv, Kharkiv, dan Lviv," katanya.
Empat WNI di Kharkiv dan sembilan WNI di Chernihiv diminta untuk tinggal bersama majikan masing-masing mengingat situasi saat ini, terutama di wilayah Chernihiv, sudah menjadi medan pertempuran, katanya.
"Saat ini mereka tinggal bersama majikan masing-masing dan sambil menunggu situasi lebih aman. Pada awalnya kami ingin melakukan penjemputan namun karena situasi tidak memungkinkan untuk mereka, kami meminta mereka untuk tetap tinggal sementara di bunker yang sudah disiapkan sembari menunggu tim penjemputan," katanya.
Evakuasi WNI ke Polandia dan Rumania sebagai lokasi yang aman akan dilakukan secepatnya dengan melihat perkembangan situasi di lapangan, katanya menambahkan.
Baca juga: Puan minta pemerintah Indonesia jamin keselamatan WNI di Ukraina
Baca juga: Ini sikap Indonesia terhadap konflik Rusia-Ukraina
Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022