Pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa tentang perkembangan situasi terakhir di Libya menekankan bahwa keputusan masih ada di tangan rakyat Libya.
Pemerintah Indonesia berharap bahwa perkembangan terkini di Libya akan menjadi awal bagi segera diakhirinya tindak kekerasan terhadap penduduk sipil.
Selain itu, digulirkannya suatu proses politik yang memungkinkan seluruh komponen bangsa Libya untuk menentukan masa depannya secara demokratis.
"Perkembangan di libya kini telah memasuki tahap yang penting dan menentukan. Pemerintah indonesia selama ini telah memberikan perhatian yang mendalam atas perkembangan di negara tersebut," demikian isi pernyataan resmi tersebut.
Secara khusus, pemerintah RI telah dan ke depan akan senantiasa memajukan tiga prinsip utama.
Ketiga prinsip tersebut adalah, pertama, agar penduduk sipil di Libya diberikan perlindungan penuh dan tidak dibiarkan menjadi korban tindak kekerasan oleh pihak manapun juga.
Kemudian, bahwa situasi di Libya akhirnya hanya dapat diselesaikan melalui proses politik yang memberikan kesempatan kepada rakyat Libya untuk menentukan sendiri masa depannya.
Terakhir adalah agar masyarakat internasional khususnya PBB, berperan secara lebih aktif dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi perlindungan warga sipil di Libya serta digulirkannya proses digulirkannya proses politik yang dimaksud.
Rakyat Libya sedang berusaha mengganti pemerintahan Muammar Gaddafi dan kini disana sedang berlangsung pertempuran antara pasukan pemerintah dengan kelompok oposisi. Namun sampai sekarang belum diketahui dimana Gaddafi berada. (A050)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011