jika perang Rusia melawan Ukraina berkepanjangan, maka kepercayaan klub-klub olahraga, atlet, dan federasi terhadap kalangan bisnis Rusia bisa tergerus
Tak mau Rusia
Sentimen serupa terjadi di Jerman di mana raksasa energi Rusia, Grazprom, yang menjadi salah satu target sanksi Barat, menjadi sponsor klub sepakbola Schalke sejak 2007. Para pemimpin Jerman meminta klub Bundesliga itu memutus kesepakatan sponsorship dengan Gazprom.
Gazprom juga sponsor besar sepakbola, termasuk UEFA sehingga pada setiap pertandingan dalam kompetisi-kompetisi sepakbola dalam naungan UEFA selalu ada logo Gazprom baik di stadion maupun iklan televisi pemegang hak siar kompetisi UEFA.
Raksasa energi Rusia itu juga sponsor besar FIFA, tapi hingga kini badan sepakbola dunia itu bungkam soal kesponsoran Gazprom.
Namun, sejumlah negara sudah mendesak FIFA agar mengecualikan Rusia, termasuk Polandia yang tak mau memainkan laga kualifikasi Piala Dunia melawan Rusia yang sedianya diadakan di Moskow bulan depan. Swedia dan Ceko juga tak mau memainkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia di bumi Rusia padahal laga ini sangat penting karena memperebutkan satu jatah ke putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar.
Sebaliknya sejumlah organisasi olahraga global langsung menjaga jarak dari Rusia, antara lain Formula 1 yang membatalkan Grand Prix Rusia di Sochi, sekalipun balapan ini baru digelar 25 September mendatang.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) bahkan mengutuk Rusia karena melanggar gencatan senjata Olimpiade yang disepakati tujuh hari sebelum Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dibuka.
IOC sampai menyeru semua negara anggota agar bekerjasama memanfaatkan olahraga untuk mempromosikan perdamaian, dialog dan rekonsiliasi di wilayah-wilayah konflik.
Sementara itu UEFA memutuskan pertandingan leg kedua 16 besar Liga Europa antara klub Liga Jerman RB Leipzig melawan klub Rusia, Spartak Moscow, yang tadinya diadakan di Moskow, tak jadi diadakan di ibukota Rusia itu.
UEFA juga membatalkan Saint Petersburg di Rusia sebagai venue final Liga Champions musim ini, dengan memindahkannya ke Saint Denis di Paris, Prancis.
Tak lama setelah itu, IOC mendesak federasi-federasi olahraga dunia agar membatalkan semua kejuaraan internasional yang diadakan di Rusia dan Belarus, serta tak mengibarkan bendera dan memperdengarkan lagu kebangsaan kedua negara itu.
Belarus yang berada di utara Ukraina, adalah salah satu dari tiga titik dari mana Rusia melancarkan invasi ke Ukraina.
Sejumlah federasi olahraga dunia yang dijadwalkan menggelar kejuaraan internasional di Rusia, termasuk renang, ski, tenis, catur, dan judo, menjawab seruan IOC itu dengan membatalkan rencana kompetisi yang mereka adakan di Rusia.
Namun sebagian kecil federasi olahraga seperti bola voli enggan terburu-buru membatalkan jadwal kompetisi di Rusia.
Baca juga: Buntut invasi Rusia, Abramovich serahkan perwalian yayasan Chelsea
Baca juga: Protes invasi, Polandia dan Swedia tolak tanding lawan Rusia
Selanjutnya: Bisakah efektif?
Copyright © ANTARA 2022