Jakarta (ANTARA News) - Pemberontak Libya pada Senin menyerukah bahwa era Kaddafi telah berakhir, ketika mereka berhasil menguasai sebagian besar Tripoli dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyerukan "transisi inklusif" di negara yang dilanda perang itu.
Obama menekan veteran kuat Libya Moamar Kaddafi, yang menolak menyerah, untuk secara "eksplisit" menyerahkan kekuasaan dan mengingatkan kegembiraan pemberontak bahwa perjualan mereka "belum berakhir".
Obama bersumpah bahwa Washington akan menjadi "teman dan mitra" dan mendesak "transisi inklusif" yang mengarah pada demokrasi Libya.
"Situasi masih sangat cair. Masih ada tingkat ketidakpastian, dan masih ada unsur-unsur rezim yang menimbulkan ancaman," kata Obama yang buru-buru menggelar penampilan di depan publik pada saat ia berlibur di Vineyard Martha.
Sementara Gedung Putih mengatakan "belum ada bukti" bahwa Kaddafi telah meninggalkan Tripoli. "Itu adalah informasi terbaik yang kami punya," kata juru bicara Josh Earnest kepada wartawan.
Pada pemimpin dunia memuji kemenangan dramatis pemberontak pada Minggu dan seluruh dunia merayakan kejatuhan Kaddafi yang sudah dekat.
"Era Kaddafi selesai," kata Mustafa Abdel Jalil, pemimpin pemberontak dalam konferensi pers di Benghazi, Libya timur.
Tapi Abdel Jalil juga mengingatkan bahwa ia bisa berhenti sebagai kepala pemberontak Dewan Transisi Nasional (NTC) jika ia kehilangan kendali revolusi, ditengah balas dendam yang mungkin dilakukan oleh pemberontak.
Abdel Jalil mengatakan bahwa ia berharap Kaddafi, yang menghadapi surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Pidana Internasional untuk kejahatan kemanusiaan yang dituduhkan, "ditangkap hidup-hidup sehingga ia diberikan pengadilan yang adil."
Sementara juru bicara militer pemberontak Mohammed Zawiwa mengatakan kepada AFP bahwa pemberontak sepenuhnya menguasai media negara di Tripoli pada Senin.
"Semua stasiun televisi yang dikuasai negara telah menghentikan transmisi (di Tripoli). Pejuang kami telah masuk dan mengambil kendali fasilitas-fasilitas," kata Zawiwa sebagaimana dilaporkan AFP.
(S026/B010)
Penerjemah: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011