"Mulai operasinya berbeda-beda ada yang mulai H-5, ada juga yang mulai H-7. Tapi, sebagian besar mulai pada 25 Agustus," kata Evi, di Bandung, Senin.
Perbedaan waktu operasi itu, menurut dia, disesuaikan dengan tingkat kondisi dan situasi masing-masing wilayah.
Ia mengemukakan, Posko Lebaran itu ditempatkan pada setiap cabang PMI di semua wilayah meliputi sepanjang daerah pantai utara (pantura) Laut Jawa, Cirebon, Bogor, Nagreg, Puncak, dan Indramayu.
Selain waktu operasi, menurut Evi, penempatan jumlah posko juga disesuaikan dengan tingkat rawan kecelakaan masing-masing wilayah.
"Pada umumnya pengerahan posko PMI dilakukan di semua jalur arus mudik. Namun, lebih difokuskan di kawasan rawan kecelakaan, seperti Pantura dan Nagreg," lanjut Evi.
Posko di 26 titik tersebut akan beroperasi pada musim mudik antara H-5 sampai H+4.
Khusus untuk posko wilayah Bandung Barat, pelayanan posko PMI akan beroperasi hingga H+10 karena kawasan tersebut termasuk ke dalam kawasan wisata.
"Kawasan Bandung Barat merupakan kawasan wisata, ada Tangkuban Perahu dan tempat wisata alam lainnya. Dipastikan jumlah pengunjung juga akan meningkat. Jadi, khusus untuk posko di kawasan ini kami perpanjang untuk antisipasi," tutur Evi.
Menanggapi pernyataan Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, mengenai ketersediaan stok darah menjelang lebaran, Evi mengatakan, stok darah di kota-kota besar di Jabar sejauh ini masih dalam kondisi aman.
Meski demikian, Evi tidak memungkiri jika ketersediaan tersebut terus menipis, disebabkan oleh jumlah pendonor yang berkurang sejak awal bulan Ramadhan lalu.
Untuk mengantisipasi kekurangan tersebut, Evi menuturkan, PMI Jabar akan berkoordinasi dengan seluruh kantor cabang PMI di beberapa kota besar di Jabar.
"Jadi, antarcabang bisa saling memasok dan menutupi kekurangan tersebut. Sejauh ini aman," kata Evi.
(T.ANT-277/R010)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011