Jakarta (ANTARA News) - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, mengaku dirinya tidak punya modal politik dan tidak model alias tak ada potongan maupun jahitan untuk menjadi presiden.
"Tapi, kok saya sering dihadapkan dengan pertanyaan seperti itu ya?," kata Mahfud, saat menanggapi berita dirinya dicalonkan menjadi Presiden RI periode 2014-2019 oleh Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN) yang didirikan oleh Yenny Wahid di Jakarta, Senin.
Yenny Wahid dan partainya menyatakan, akan mengusung Mahfud sebagai calon presiden 2014, dan Mahfud menanggapi bahwa pernyataan seperti itu adalah sebagai aspirasi yang tidak bisa dihalangi.
"Jadi itu bagian dari demokrasi, ya biarkan saja. Saya sendiri tidak pernah dimintai persetujuan tentang itu, tapi saya tidak akan menyatakan bahwa itu tidak boleh dan tidak pernah dimintai persetujuan," ungkapnya.
Dia juga menegaskan bahwa dirinya sudah banyak membicarakan melalui lintas parpol dan dirinya tidak akan menyikapi persoalan itu saat ini karena dirinya masih berprofesi sebagai hakim MK.
"Saya ini hakim, kalau saya mengatakan sesuatu itu sangat berbahaya. Bahayanya karena pasti saya akan membuat vonis disini agar populer bukan karana benar dan adil. Itu kalau saya sudah masuk dalam ranah politik," katanya.
Mantan menteri pertahanan pada era Presiden Gus Dur ini mengatakan dirinya akan menjawab berbagai permintaan pencalonan dirinya menjadi presiden setelah sudah tidak berada di MK lagi.
Mahfud juga tidak takut kehilangan momentum kalau dirinya sudah tidak berada lagi di MK.
"Saya tidak perlu momentum-momentuman, wong saya sendiri tidak tertarik," katanya.
Ketua MK ini menyatakan tidak tertarik memimpin bangsa karena persoalan bangsa Indonesia saat ini sangat berat sehingga tidak sembarang orang bisa menjabatnya.
"Tidak sembarangan bisa ke situ, apalagi saya yang hanya banyak berkiprah dalam bidang hukum saja, di luar itu, seperti ekonomi, keamanan hubungan luar negeri mana saya tahu," katanya.
Namun, Mahfud menyatakan bahwa kekuasaan itu begitu menggoda, sehingga bisa menggodanya untuk memasukinya. "Tapi, saya pikir, saya tidak mempunyai potongan," demikian Mahfud.
(T.J008/E001)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011