Palu (ANTARA News) - Kapolres Morowali, AKBP Suhirman, mengaku belum mengetahui penyebab terjadinya amuk massa terhadap fasilitas perkantoran dan pengeboran minyak milik konsorsium (Joint Operating Body-JOB) PT. Pertamina dan PT.Medco E&P Tomori di Pulau Tiaka, Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, pada Senin,siang.
"Belum tahu. Kami masih kosentrasi untuk penyelamatan warga," katanya kepada ANTARA News melalui telepon selulernya dari Mamosalato, Senin malam.
Ia meminta maaf karena belum bisa memberikan keterangan rinci mengenai peristiwa tersebut, sehubungan dengan kesibukannya mengendalikan personel melakukan langkah-langkah penyelamatan dan pengamanan situasi di sekitar Pulau Tiaka.
Suhirman hanya menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi sejak Minggu, namun pada Senin siang tiba-tiba ratusan warga dari daratan Mamosalato masuk Pulau Tiaka menggunakan kapal motor dan melakukan perusakan.
"Mereka membawa parang, tombak, clurit, petasan dan bom molotov lalu merusak perkantoran dan seluruh sarana, serta fasilitas milik perusahaan di Tiaka," ujarnya.
Massa juga mencoba melempari sumur bor dengan bom molotov, padahal sumur bor itu mengandung zat kimia beracun jenis H2S yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
(T.R007*S027)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011