Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida mengatakan, kasus dan tabiat seperti Moh Nazaruddin agaknya sudah menjadi jamak di negeri ini.
"Kasus dan tabiat seperti itu merupakan refleksi dari politisi, terutama kaum muda produk reformasi yang diperdaya oleh materi," katanya di Jakarta, Senin.
Selain diperdaya oleh materi serta berbagai perilaku hedon lainnya, juga menurutnya, mereka selalu gemar berlindung di bawah otoritas kekuasaan.
"Nazar dan kawan-kawannya itu masih tergolong angkatan muda dan diharapkan sebagai produk gerakan reformasi, bisa membawa bangsa ini menuju situasi lebih beradab, bermartabat serta berkualitas," ujarnya.
Sayangnya, lanjutnya, ketika mereka bergabung dengan partai besar dan berkuasa, lalu lupa diri dan melakukan kelakuan-kelakuan tak bermoral.
"Selain gemar melakukan hal-hal tak beretika seperti itu, lalu berlindung di bawah otoritas kekuasaan, kejamakan lainnya ialah berusaha berperilaku `pikun`, seolah-olah tak terjadi apa-apa," katanya.
Semua sikap dan tabiat seperti ini, demikian Laode Ida, tidak bisa dibiarkan terus, karena hanya akan membawa bangsa ini pada situasi negara yang semakin gagal.
Tidak ada sikap lain menghadapi semua itu, yakni, menurutnya, Pemerintah beserta aparat penegak hukumnya harus bekerja keras membasmi.
"Rakyat pasti mendukungnya. Tidak ada pilihan lain. Mereka harus dilindas habis (tabiat dan kelakuan seperti itu), demi perbaikan penyelenggaraan negara," pungkas Laode Ida. (M036/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011