Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian memfasilitasi vaksin booster bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) sebagai upaya menekan rasio kasus aktif COVID-19, sehingga industri di Tanah Air semakin produktif dan berdaya saing yang akan berdampak pada pemulihan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat.

“Vaksinasi dosis ketiga ini menjadi salah satu langkah pemerintah dalam upaya penguatan pemulihan ekonomi yang dilakukan sejak tahun 2021,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Semakin banyak pelaku industri, lanjut Menperin, khususnya IKM, yang mendapatkan vaksin penguat, tentu aktivitas akan jadi lebih fleksibel, industri terus bergerak, dan ekonomi tak hanya pulih, tetapi tumbuh lebih tinggi.

Agus mengungkapkan, pemberian vaksin dosis ketiga ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 2 Tahun 2022 tentang Vaksinasi Dosis Ketiga/Vaccine Booster bagi Pekerja Industri dan Kawasan Industri.

Vaksinasi dosis ketiga merupakan upaya pengembalian imunitas masyarakat, di tengah adaptasi kebiasaan baru semasa pandemi COVID-19.

“Vaksinasi dosis ketiga ini diberikan secara gratis oleh pemerintah sehingga Indonesia akan mencapai kekebalan komunitas yang cukup dalam jangka panjang,” ujarnya.

Dengan penanggulangan pandemi yang baik, lanjut Menperin, pelaku industri juga perlu tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memberikan akses vaksinasi bagi para pelaku IKM, yang jumlah tenaga kerjanya mencapai 66 persen dari total tenaga kerja industri nasional.

Saat meninjau pelaksanaan vaksinasi booster bagi pelaku IKM kerajinan di Gedung Pusat Pengembangan Industri dan Kerajinan Kota Tasikmalaya, Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita mengatakan, program vaksinasi di sentra IKM ini berkat sinergi yang baik dengan Pemerintah Kota serta Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Tasikmalaya.

“Kami berharap, semakin banyak pelaku IKM yang telah divaksinasi lengkap, maka perlindungan terhadap pekerja industri dan keluarganya semakin tinggi, industri di daerah kembali bergeliat,” ungkapnya.

Kemenperin mencatat, lebih dari 2,6 juta tenaga kerja industri di bawah binaan Ditjen IKMA yang sudah divaksinasi lengkap pada periode 13 Januari - 3 Februari 2022.

“Sebanyak 1,3 juta di antara jumlah tersebut, merupakan tenaga kerja IKM di sektor kimia, sandang, kerajinan dan industri aneka,” sebut Reni.

Selain memfasilitasi pemberian vaksinasi penguat, Reni menambahkan, pihaknya proaktif mengingatkan kepada para pelaku IKM mengenai pentingnya untuk menjaga protokol kesehatan di lingkungan kerja dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk area kerja sebagai upaya pengawasan dan pengendalian.

“Ke depannya, semoga kita semakin terbiasa dengan adaptasi kebiasaan baru selama masa pandemi ini,” pungkas Reni.

Baca juga: Kemenperin perkuat sentra IKM dalam rantai pasok industri
Baca juga: Kemenperin aktif gelar layanan konsultasi kekayaan intelektual IKM
Baca juga: Kemenperin: Program DAPATI jadi solusi IKM hadapi tantangan usaha

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022