Jakarta (ANTARA) - PDI Perjuangan mendorong universitas/kampus se-Indonesia untuk terus melakukan riset dan pengembangan iptek guna memajukan daerahnya.
"Bagi kami kebijakan berbasis riset penting sekali dan kampus sebagai pusat kemajuan. Itulah yang kami dorong sehingga implementasinya kami harapkan bersifat segera untuk dijalankan agar kepala daerah juga membawa kemajuan di daerahnya," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat.
Oleh karena itu, PDIP memerintahkan kader partai yang menjadi kepala daerah untuk bekerja sama dengan kampus.
Menurut Hasto, kampus juga harus menjalankan fungsi Tri Dhrma Perguruan Tinggi, yang salah satu poinnya mengabdi kepada masyarakat.
Baca juga: PDIP sebut dunia harus bersatu hentikan perang Rusia-Ukraina
Mantan anggota DPR-RI periode 2004-2009 itu mengatakan saat perang Ukraina dengan Rusia saat ini terlihat kenaikan harga gandum, minyak, dan seterusnya. Apabila Indonesia berdikari, maka negara tidak bergantung pada asing.
"Ini harus kita tunjukkan bukan karena kami anti asing, tetapi supaya kita sama-sama tingkatkan kemampuan produksi ekonomi, sebagai elemen penting dalam ketahanan nasional, sebagai syarat pembangunan bela negara dalam pengertian yang positif," katanya.
Sejauh ini, kata Hasto, Presiden Joko Widodo sudah cukup baik meletakkan fondasi kemajuan seperti dalam perspektif ekonomi hijau untuk mengurangi emisi karbon.
"Kita kaya dengan nikel, tetapi jangan sampai konsepsi pembangunan kita kemudian makin tergantung lagi. Maka ketika Pak Jokowi mendorong mobil listrik, ini juga harus mendorong kemampuan anak bangsa," jelas Hasto.
Ketua DPP PDIP Prof. Rokhmin Dahuri menyebutkan bahwa tak ada sebuah negara yang maju dan makmur apabila tidak menjalin kerja sama.
Baca juga: Hasto: Usulan penundaan Pemilu tak miliki landasan hukum kuat
"Harapan saya kerja sama kepala daerah dan kampus tak berhenti di seremonial, tetapi berlanjut sehingga kita bisa berdikari menguasai teknologi dan ilmu," kata Rokhmin.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu memandang selama puluhan tahun mengajar di dalam dan luar negeri, membangunkan spirit lebih sulit dibanding aspek teknokrasi,
"Jadi bagaimana civitas akademika entah itu mahasiswa, dosen, tenaga akademik, menggelorakan spirit kepemimpinan bukan hanya jago kandang," kata Rokhmin.
Rokhmin juga meyakini Indonesia bisa mengejar cita-cita Presiden Joko Widodo dan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri agar Indonesia maju pada 2045.
Dia menambahkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk merealisasikan mimpi tersebut. Pertama ialah pendapatan per kapita Indonesia harus mencapai 12.620 dolar AS per tahun per orang.
Kemudian, teknologi harus dikuasai tanpa tergantung dengan impor, mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, serta menciptakan pembangunan hijau berkelanjutan.
Baca juga: Fraksi PDIP DKI dorong pemerintah berikan subsidi harga kedelai
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022