PLTA Poso dan Malea menjadi bukti kontribusi aktif PLN dalam mencapai target bauran energi nasional dan target nationally determined contribution (NDC) dunia

Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) mengoperasikan dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yakni Poso dan Malea untuk mendukung fasilitas pengolahan dan pemurnian logam atau smelter di Sulawesi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan pengoperasian kedua pembangkit energi terbarukan ini menjadi bukti kolaborasi strategis antara PLN dan produsen listrik swasta (IPP) dalam mempercepat transisi energi di Indonesia.

"Kedua proyek ini menjadi bukti nyata dari kolaborasi apik pengembangan energi terbarukan dalam skala besar," ujarnya dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat.

PLTA Poso yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah, memiliki kapasitas 515 megawatt merupakan pembangkit energi terbarukan terbesar di timur Indonesia yang dibangun dan dioperasikan oleh PT Poso Energy, anak usaha Grup Kalla.

Sementara PLTA Malea berkapasitas 90 MW yang berada di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, dikembangkan PT Malea Energy, anak usaha PT Bukaka Teknik Utama.

Darmawan menyampaikan bahwa pengoperasian kedua pembangkit itu membuat angka bauran energi bersih di sistem kelistrikan Sulawesi mencapai 38,3 persen.

PLTA yang memanfaatkan arus sungai Poso itu akan dimaksimalkan sebagai pembangkit peaker yang akan dioperasikan selama waktu beban puncak, yaitu pukul 17.00 sampai 22.00 WITA dengan exclusive commited energy sebesar 1.669 GWh per tahun.

Pembangkit ramah lingkungan itu telah terhubung dengan saluran transmisi 275 kV ke Provinsi Sulawesi Selatan. PLTA Poso juga telah tersambung dengan saluran transmisi 150 kV dari pembangkit ke Kota Palu, Sulawesi Tengah.

"Pengoperasian PLTA Poso peaker sangat penting karena banyaknya industri smelter yang masuk ke Sulawesi, khususnya di Sulawesi Tengah. Smelter ini butuh pasokan listrik yang andal," terang Darmawan.

Sementara itu, PLTA Malea yang memanfaatkan arus Sungai Saddang akan menambah keandalan sistem kelistrikan Sulawesi Selatan.

Masuknya PLTA Malea bersama dengan PLTA Poso akan membuat cadangan daya sistem Sulawesi Bagian Selatan sebesar 591,5 MW dengan beban puncak sistem kelistrikan sebesar 1.517,6 MW dan daya mampu sebesar 2.109,1 MW.

"PLTA Poso dan Malea menjadi bukti kontribusi aktif PLN dalam mencapai target bauran energi nasional dan target nationally determined contribution (NDC) dunia," ujar Darmawan.

Baca juga: Jokowi sentil birokrasi PLN saat resmikan dua PLTA di Sulawesi
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan PLTA Poso Energy dan Malea Energy di Sulawesi
Baca juga: PLN tingkatkan kesiapan instalasi listrik selama Natal dan Tahun Baru

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022