"Indonesia punya optimisme menghadapi varian Omicron dengan kekompakan, soliditas, sinergitas seluruh stakeholder dan masyarakat untuk melaksanakan aturan yang dibuat pemerintah," ujar Sigit, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Rasa optimistis ini disampaikan Sigit dalam kunjungan kerja meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Kampar, Riau, yang juga digelar serentak di 34 provinsi di 6.274 titik.
Menurut dia, optimisme ini karena Indonesia memiliki pengalaman dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19 varian Delta pada pertengahan tahun 2021.
Kemampuan menghadapi varian Delta berkat kerja sama semua pihak yang perlu dipertahankan pada saat menghadapi varian Omicroan.
Jenderal bintang empat itu juga menyampaikan, kemampuan menekan laju pertumbuhan COVID-19 juga berdampak pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Terlebih lagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam beberapa perhelatan bertaraf internasional maupun nasional.
Baca juga: Kapolri minta vaksinasi "booster" untuk lansia dimaksimalkan
Baca juga: Kapolri: Ulama ikut vaksin jadi motivasi masyarakat
"Event besar di beberapa tempat, diharapkan tetap bisa dilaksanakan walaupun ada varian Omicron," ujarnya.
Pada tinjauannya langsung kali ini, Sigit menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas antusias warga Riau yang melakukan vaksinasi. Adapun target vaksinasi serentak di Riau pada hari ini sebanyak 65 ribu dosis.
Mantan Kabareskrim Polri ini menyampaikan secara umum positivity rate di wilayah Riau di angka 13 sampai dengan 14 persen. Yang artinya masih di bawah angka nasional sebesar 18 persen.
"Kesempatan ini harus dilakukan langkah-langkah untuk menjaga positivity rate nya betul-betul terjaga," tutur Sigit.
Ia memaparkan langkah-langkah untuk menjaga positivity rate adalah dengan akselerasi vaksinasi baik dosis pertama, kedua maupun vaksinasi dosis ketiga atau booster.
Kemudian mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker dan menjaga mengurangi interaksi apabila tak diperlukan kecuali memang kegiatannya harus dilakukan.
Mantan Kapolda Banten ini juga menuturkan bagaimana melakukan disiplin isolasi mandiri (isoman) dan mendorong masyarakat, khususnya yang memiliki komorbid tapi tidak memiliki tempat isoman sesuai standar agar melaksanakan isoman di tempat isolasi terpusat (isoter), karena lebih baik dari sisi fasilitas maupun tenaga kesehatan yang disediakan.
Baca juga: Kapolri minta percepatan vaksinasi di daerah wisata
Begitu pula dengan rumah sakit rujukan untuk gejala sedang dan berat betul-betul harus dicek fasilitasnya sehingga pada saat masyarakat masuk khususnya yang komorbid dan lansia bisa dirawat dengan baik.
“Hal itu dilakukan untuk menjaga angka fatalitas agar tak meningkat," paparnya.
Sigit mengatakan secara umum ada pergeseran dan penurunan tren angka COVID-19 di beberapa wilayah. Hal ini menjadi kabar baik, namun di kota lain ada peningkatan sehingga mau tidak mau semua pihak melakukan strategi terkait akselerasi vaksinasi, peningkatan protokol kesehatan, persiapan isoman yang baik, isoter dan rumah sakit rujukan untuk merawat pasien.
Seperti dalam setiap kunjungannya, Sigit juga melakukan dialog dengan seluruh jajarannya di Indonesia yang menggelar akselerasi vaksinasi serentak. Ia mengimbau untuk terus melakukan upaya dan strategi dalam hal penanganan dan pengendalian COVID-19.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022