Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga Jumat pukul 10.06 WIB sudah terjadi 15 kali gempa susulan setelah gempa dengan magnitudo 6,1 di timur laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada pukul 08.39 WIB.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa magnitudo gempa susulan paling besar 4,2.
Dia juga mengatakan bahwa gempa dengan magnitudo 6,1 di timur laut Pasaman Barat diawali dengan satu gempa pendahuluan dengan magnitudo 5,2.
Gempa yang pusatnya berada di darat pada kedalaman 10 km di area sekira 12 km timur laut wilayah Pasaman Barat itu menurut BMKG getarannya dirasakan di wilayah Pasaman Barat, Pasaman, Agam, Bukitttinggi, Padang Panjang, Padang, Payakumbuh, Aek Godang, Gunung Sitoli, Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang.
"Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di daerah Pasaman Barat yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami," kata Bambang.
Dia mengimbau warga yang berada di dekat daerah pusat gempa menghindari dari bangunan yang retak atau rusak serta memeriksa bangunan tempat tinggal untuk memastikan tidak kerusakan yang bisa membahayakan kestabilan bangunan sebelum masuk ke dalam rumah.
Baca juga:
Gempa di Pasaman Barat getarannya dirasakan hingga di wilayah Malaysia
Sejumlah bangunan rusak akibat gempa di Pasaman Barat
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022