Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah pesan berantai beredar di WhatsApp tentang makanan kaleng, khususnya buah-buahan, yang diproduksi di Thailand mengandung virus HIV/AIDS.

Pesan yang beredar pada pertengahan Februari 2022 itu menyebut para pekerja yang berkerja di pabrik makanan kaleng Thailand mengindap penyakit AIDS dan mereka memasukkan darah ke dalam kalengan-kaleng tersebut.

Berikut pesan berantai tersebut:
“…Mulai saat ini jangan makan makanan kaleng ,terutama buah2an , khususnya produksi Thailand. Karena di negara itu ada kira2 200 orang pengidap aids kerja di pabrik kalengan, dan mereka masukkan darah mereka ke dalam kalengan2 itu , dan saat ini masalah tersebut telah diketahui DepKes Thailand sehingga kaleng2an tersebut telah banyak di sita ttpi lebih banyak yg sdh terlajur diekspor. Contoh ; Lecy , Rambutan , Lengkeng , Mangga Puding dll. Setelah terima ini cepat kirim ke saudar2 n teman2 semua. Agar tidak konsumsi kalengan apapun…”

Namun, benarkah makanan kaleng yang beredar di pasaran dapat menyebabkan HIV/AIDS?

Pesan berantai hoaks tentang makanan kaleng yang mengandung virus HIV/AIDS. (WhatsApp)

Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran ANTARA, pesan berantai tersebut pernah beredar dan di unggah kembali akhir-akhir ini.

Pada November 2014, BPOM Hongkong menjelaskan otoritas Thailand telah membantah rumor itu dalam siaran pers pada akhir 2013.

Sementara, WHO menyebut HIV tidak dapat ditularkan melalui makanan atau air. Literatur telah menunjukkan virus HIV tidak dapat hidup lama di luar tubuh manusia. Virus HIV juga tidak aktif ketika suhu serendah 65 °C tercapai. Bahkan jika makanan mengandung HIV, perlakuan panas dalam proses pengalengan akan membunuh virus.

Menurut otoritas terkait termasuk Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Koperasi dan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Thailand, dilansir dari Bangkok Post, proses pembuatan produk makanan kaleng di Thailand telah diperiksa dan disertifikasi secara menyeluruh sesuai dengan standar internasional termasuk Good Manufacturing Practice dan Analisis Bahaya dan Sistem Titik Kendali Kritis.

Selain itu, BPOM RI juga mengklarifikasi hal tersebut pada 2014:
1. Badan POM melakukan evaluasi terhadap keamanan, mutu, dan gizi produk pangan impor sebelum diedarkan di wilayah Indonesia.
2. Badan POM secara rutin melakukan pengawasan terhadap produk pangan yang beredar di wilayah Indonesia.
3. Badan POM tidak pernah menemukan hal-hal seperti yang diberitakan tersebut, termasuk kandungan darah dan virus HIV dalam makanan kaleng, apalagi virus HIV tidak mampu bertahan hidup di luar tubuh manusia. Jadi pemberitaan tersebut adalah HOAKS yang menyesatkan.

Klaim: Makanan kaleng dapat menyebabkan HIV/AIDS
Rating: Salah/Hoaks

Cek fakta: Misinformasi! Nasi yang terlalu lama disimpan di "magic com" berubah jadi racun

Baca juga: Ingin konsumsi makanan kalengan saat corona? Ini syaratnya

Baca juga: Tips agar makanan kaleng lebih bernutrisi

Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022