Unud merencanakan program internasional berbasis prodi sejak tahun 2020Denpasar (ANTARA) - Universitas Udayana, Bali sedang menangani banyaknya mahasiswa asing di program internasional yang belum bisa masuk Bali akibat berbagai kendala dalam pengurusan visa.
"Sejumlah program internasional tidak terlaksana karena menuntut kehadiran mahasiswa di Bali, sedangkan mahasiswa asing belum bisa masuk Bali akibat berbagai kendala dalam pengurusan visa," kata Koordinator KUI Unud Dr. Ni Nyoman Pujianiki, dalam siaran persnya di Denpasar, Bali, Kamis (24/2).
Ia mengatakan selama pandemi hanya tiga program internasional bisa diselenggarakan secara online yakni IBSM, Go Bali dan BIFAS. Menurutnya, Unud masih menjadi tempat favorit bagi mahasiswa asing untuk menuntut ilmu.
Baca juga: Kemendikbud fasilitasi pemulangan mahasiswa asing kembali ke negaranya
Baca juga: Mahasiswa asing yang masuk ke Malaysia masih diwajibkan karantina
Menurut dia, proses pengajuan visa di masa pandemi, penuh ketidakpastian sehingga pihak agen harus mengikuti perkembangan terbaru terkait aturan keimigrasian.
Adapun kendala pengurusan visa selain negara asal mahasiswa yang masuk daftar cekal seperti Denmark, Prancis, dan Iran, ternyata pengajuan visa untuk tujuan studi dan wisata belum diizinkan.
Sementara itu, Koordinator Program UISP Prof. Made Suastra menambahkan bahwa kerap dihubungi mitra kerjanya di luar negeri untuk meminta kepastian kapan Unud membuka kelas internasional seperti sebelum pandemi COVID-19.
“Sejumlah mahasiswa asal Norwegia menanyakan kapan Unud bisa menerima mereka untuk perkuliahan tatap muka. Sementara agen-agen penyaluran mahasiswa asing dapat memahami kondisi Bali saat ini sehingga Unud belum dapat menerima mahasiswa asing,” katanya.
Baca juga: Tiga mahasiswi asing ikuti program magang di SMA Muhammadiyah Sidoarjo
Baca juga: Kisah mahasiswa UI asal Uganda tetap di asrama saat pandemi COVID-19
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022