Jakarta (ANTARA News)- Demi menyediakan layanan listrik yang menyeluruh bagi masyarakat Indonesia, Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara, Dahlan Iskan mengaku harus berani berhadapan dengan peraturan dan penguasa di berbagai daerah.

Salah satu buktinya ditunjukan dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Asahan III di wilayah Kabupaten Tobasa dan Asahan, Sumatra Utara yang hingga kini masih terhambat karena menunggu izin dari gubernur setempat. Bosan menunggu lama, Dahlan lantas memberi ultimatum.

"Kalau sampai tanggal yang ditentukan Gubernur Sumut belum mengeluarkan izin pembangunan PLTA Asahan III maka saya akan putuskan sambungan listrik ke kantor gubernur," tegas Dahlan di Jakarta, Jumat ketika berbicara dalam acara peluncuran buku "Indonesia Habis Gelap Terbitlah Terang' .

Menurut Dahlan, sikap tegas seperti itu perlu dilakukan agar pembangunan infrastruktur dasar seperti pembangkit tenaga listrik bisa terlaksana dengan baik mengingat listrik menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Biar saja rencana ini bocor di sini karena memang harus begitu, kalau tidak maka tidak akan maju-maju," tukas Dahlan.

Pembangunan PLTA Asahan III sendiri sudah dimulai sejak Januari silam yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Dahlan Iskan selaku Dirut PLN dan Bupati Kabupaten Tobasa. Tetapi sayang hingga kini proyek senilai Rp2,2 Triliun dan berkapasitas 2 x 87 Mega Watt itu belum mengalami kemajuan berarti.
(ber)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011