Jayapura (ANTARA News) - Forum Konsultasi Para Pemimpin Agama (FKPPA) mengimbau masyarakat khususnya seluruh umat beragama yang ada di Papua untuk tidak menyebarkan isu-isu yang tidak jelas dan menyesatkan.
"Berkenaan dengan kondisi keamanan dan situasi akhir-akhir ini di Papua, kami imbau kepada seluruh umat beragama di Tanah Papua agar jangan menyebarkan isu-isu yang tidak jelas, tetapi tetap tenang dan aktif menjaga keamanan dan kedamaian," kata Ketua FKPPA Leo Laba ladjar, di Jayapura, Jumat.
Selain kepada masyarakat, ujar Leo, pihaknya juga meminta para pemimpin Gereja, Masjid, Pura dan Wihara hendaknya selalu mendampingi umatnya serta menjadi mediator untuk memberikan kesejukan, pengayoman, sekaligus ketenangan bagi umatnya masing-masing.
"Bila ada hal-hal yang meresahkan janganlah umat mengambil tindakan main hakim sendiri tetapi membicarakannya dengan pimpinan agama yang selanjutnya menginformasikannya kepada lembaga-lembaga yang berkompeten," ujarnya.
Demi terciptanya suasana yang kondusif, tegas Leo, FKPPA mendesak pemerintah dan aparat keamanan agar menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan masyarakat serta terbuka memberikan penjelasan atas peristiwa-peristiwa yang terjadi, sekaligus menjelaskan tindakan apa yang diambil untuk mengatasinya.
"Kami minta pemerintah dan aparat keamanan agar menjaga stabilitas keamanan dan menciptakan rasa aman untuk masyarakat. Hal ini perlu dilakukan mengingat akibat dari beberapa kejadian yang terjadi di Papua membuat banyak warga menjadi takut dan khawatir," tandasnya.
Ia mengimbau para elit politik baik pusat maupun daerah agar tidak memanfaatkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Papua akhir-akhir ini untuk kepentingan politiknya. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya minta agar semua permasalahan yang ada bisa diselesaikan dengan cepat.
"Sementara untuk menghargai umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa, hendaknya semua umat beragama, khususnya umat Kristiani, Hindu, dan Budha agar tetap menjaga dan menciptakan suasana aman, tenang dan saling menghormati," tambahnya.
(T.KR-ALX/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011